Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Panglima FPI Munarman Dilaporkan ke Polda Bali

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman menjadi saksi fakta dalam sidang lanjutan praperadilan Buni Yani, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Kamis, 15 Desember 2016. TEMPO/Andi Gunawan
Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman menjadi saksi fakta dalam sidang lanjutan praperadilan Buni Yani, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Kamis, 15 Desember 2016. TEMPO/Andi Gunawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) satu per satu mulai dilaporkan ke polisi. Setelah Rizieq Shihab dilaporkan ke Kepolisian Daerah Jawa Barat oleh Sukmawati Soekarnoputri, kini giliran Panglima dan Juru bicara FPI Munarman yang dilaporkan ke polisi.

Munarman dilaporkan ke Polda Bali karena dianggap menuduh pecalang telah melempari rumah penduduk dan melarang umat Islam salat Jumat. Ucapan Munarman itu dilaporkan berdasarkan video yang diunggah di Youtube.

Baca juga:

Dituntut Mundur FPI, Kapolda Jawa Barat: Menurut Saya Lebay!
Demo FPI, Rizieq Shihab Cs Terhalang Kabel dan Ranting

Video berdurasi 1:24:19 pada 16 Juni 2016 yang memuat Front Pembela Islam (FPI) mengunjungi kantor Kompas mendadak menuai protes. Dalam video berjudul Heboh FPI Sidak Kompas itu pada menit ke-15 Munarman mengatakan, "Kompas tidak pernah mengkritik pecalang-pecalang di Bali yang kadang-kadang melempari rumah penduduk, melarang salat Jumat. Tak pernah ada kritik itu dari Kompas."

Video yang sudah diunggah ke youtube delapan bulan lalu itu akhirnya memancing reaksi. Puluhan orang dari Perguruan Sandhi Murti, Nahdatul Ulama, Gerakan Pemuda Ansor, pecalang, dan ormas di Bali mendatangi Polda Bali untuk melaporkan Munarman.

Pimpinan Persatuan Pecalang Provinsi Bali I Made Mudra yang hadir ke Polda Bali mengatakan pihaknya tidak bisa menerima tuduhan Munarman. "Jangan-jangan masalah ini rekayasa dan adu domba dari mereka (FPI). Saya meredam pecalang-pecalang di masing-masing desa di Bali agar tidak terpancing emosi," katanya di Mapolda Bali, Senin, 16 Januari 2017.

Baca pula:

FPI Bogor: Pembakaran Markas GMBI Responsif Masyarakat  

Mudra menegaskan bahwa tuduhan Munarman tidak benar. Menurut dia, diminta atau tidak, tugas pecalang wajib membantu pengamanan peribadatan umat beragama apapun di Bali. "Apalagi kalau diminta oleh pengurus masjid untuk membantu pengamanan. Maka tidak pernah ada pelemparan dan pelarangan, jadi jangan mengganggu ketenangan toleransi di Bali," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemimpin Perguruan Sandhi Murti I Gusti Ngurah Harta menilai ucapan Munarman itu tidak pantas. Ia menjelaskan pelaporan baru dilakukan karena aksi yang dilakukan FPI belakangan ini semakin meresahkan keutuhan NKRI. "Tidak pernah ada statemen yang adem dari Munarman. Di Bali sepertinya kami mau dibenturkan dengan organisasi-organisasi Islam," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pelaporan ini tidak berhubungan mengambil momen terkait aksi 161 yang dilakukan FPI menuntut pencopotan Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Anton Charliyan.

Kepala Bidang Humas Polda Bali Ajun Komisaris Besar Hengky Widjaja mengatakan laporan sudah ditindaklanjuti, dan sedang proses pemeriksaan di Direktorat Reskrimsus. "Terlapor yang ada dalam youtube saudara M. Kalau bukti-bukti dan saksi-saksi sudah kuat terlapor dipanggil ke Mapolda Bali dimintai keterangan," katanya.

Menurut dia, pelaporan ini berdasarkan kesepakatan lima orang. Namun, yang melapor dari tokoh Islam, yakni Zet Hasan. "Empat orang lagi pendukung, sebagai saksi, yaitu Gus Yadi, I Made Mudra, Imam Bukhori, dan Arif Melky Kadafuk.

Hengky menjelaskan terlapor diduga melanggar pasal 28 ayat (2), juncto pasal 45 a ayat (2) UU nomer 19 tahun 2016. Ia menambahkan bunyi pasal tersebut terkait penyebaran informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, rasa, antar golongan."UU ITE bisa lintas locus delicti, karena ini sudah viral menyebar," ujarnya.

BRAM SETIAWAN

Simak:
Presiden Diminta Perkuat Unit Cyber Polri, BIN, dan Kemhan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

23 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.


Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

40 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.


Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Suasana Terowongan Silaturahim yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, Senin, 25 Oktober 2021. Terowongan yang dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2 menelan dana sebesar Rp 37,3 miliar. TEMPO/Syara Putri
Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.


Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Wali Kota Tangerang Selatan bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan meresmikan dua Markas Koramil, Selasa 30 Mei 2023. Foto TEMPO/Muhammad Iqbal
Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.


Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.


Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

1 April 2023

Menikmati pemandangan indah di pinggir danau venue dayung, Jakabaring Sport City. Disini pengunjung dapat pula olahraga jogging sore sembari ngabuburit. TEMPO/Parliza Hendrawan
Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.


Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

16 Februari 2023

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berfoto bersama dengan pengurus BEM PTNU Se-Nusantara di Jakarta, Rabu (15/2/23).
Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.


Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.


Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

16 November 2022

Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum menghadiri Pengukuhan Pengurus Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu, (16/11).
Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.


Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

28 Oktober 2022

Sejarah Pertama di SMAK St. Fransiskus, Siswi Muslim Menjadi Ketua OSIS. Instagram/smakstfransiskusrutengntt
Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

Aprilia Inka Prasasti terpilih sebagai ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Nusa Tenggara Timur.