TEMPO.CO, Bandarlampung - Dua mobil tangki bermuatan solar terbakar di sebuah gudang di Jalan Umbul Kunci, Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Telukbetung Timur, Bandarlampung. Kebakaran itu diduga akibat mesin pompa untuk memindahkan BBM tersebut mengalami korsleting.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kebakaran, Minggu, 15 Januari 2017, asap tebal hitam muncul sekitar pukul 13.20 di sebuah gudang yang diduga tempat penyimpanan solar. Gudang tersebut diketahui milik M. Adi Haryono, 35 tahun. Tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut.
Baca juga:
Satgas TNI Bantu Banjir Bima, Pulang Ke Surabaya
514 Km Jalan Desa Naik Status Jadi Jalan Kabupaten
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Sulistiyaningsih mengatakan telah terjadi kebakaran di sebuah gudang yang diduga tempat penampungan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.
"Kejadian tersebut terjadi pukul 13.00. Pada saat itu, ada dua mobil tangki bermuatan solar di sebuah gudang milik M. Adi Haryono," kata dia.
Ia mengatakan, saat itu, pemilik gudang beserta rekannya tengah memindahkan BBM ke mobil tangki colt diesel dengan nomor polisi BE 9740 RA, tapi saat dipindahkan mesin pompa yang digunakan mengalami korsleting.
Awalnya timbul percikan api dari mesin pompa yang digunakan untuk memindahkan BBM tersebut, kemudian langsung menjalar ke dalam gudang serta mobil tangki dengan kapasitas lima ribu liter yang ada di lokasi. "Api pun menyebar hingga permukiman warga dan mengakibatkan enam rumah warga ikut terbakar," kata dia.
Sementara Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandarlampung Erwin mengatakan kebakaran tersebut telah menghabiskan satu gudang, enam bangunan rumah, dua mobil tangki bermuatan solar, dan delapan unit sepeda motor.
"Kerugian ditaksir ratusan juta hingga Rp 1 miliar. Meskipun api besar, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," katanya.
Ia mengatakan pihaknya menurunkan 80 personel dengan delapan mobil pemadam kebakaran karena terjadi ledakan yang diduga berasal dari gudang sehingga petugas harus menurunkan lebih banyak mobil pemadam.
Ia melanjutkan, akses menuju lokasi kebakaran cukup menyulitkan usaha petugas menjinakkan si jago merah. Dengan dibantu warga, akhirnya api bisa dijinakkan setelah hampir tiga jam.
"Seringnya terjadi kebakaran akibat kelalaian dan kecerobohan dalam menjaga benda-benda atau bahan yang mudah terbakar, baik di rumah maupun di tempat lain," kata dia.
ANTARA