TEMPO.CO, Kendari – Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Agus Surya Bakti mengatakan masyarakat harus memiliki kepedulian dan sikap proaktif dalam mengawasi kehadiran tenaga kerja asing (TKA). Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari penyalahgunaan dokumen keimigrasian oleh warga negara asing yang berada di Indonesia.
”Jumlah aparat kita terbatas, baik itu imigrasi, polisi, maupun instansi berwenang lainnya, sehingga peran serta aktif masyarakat sangat diperlukan,” ujar Agus S.B. kepada wartawan saat mendampingi kunjungan kerja Menteri Pertanian di Kabupaten Konawe Utara, Kamis, 12 Januari 2017.
Namun mantan Danrem 152/Babullah tersebut juga mengatakan semua pihak hendaknya lebih bijak menyikapi kehadiran tenaga kerja asing. “Kita harus melihatnya secara komprehensif karena negara ingin meningkatkan devisa negara” ujarnya lagi.
Kehadiran TKA di Indonesia, ucap Agus, merupakan upaya pemerintah untuk mencapai suatu kemajuan, sehingga pemerintah harus lebih berani mengambil sebuah kebijakan, termasuk kebijakan mengenai TKA.
Menurut Agus, masyarakat Sultra tidak perlu khawatir atas keberadaan TKA karena pemerintah telah memperhitungkan segala risiko, yang masih dalam kendali pemerintah.
”TNI juga tetap melakukan kontrol dan pengawasan terhadap keberadaan mereka,” alumnus Akmil 1984 itu menegaskan.
Agus juga berharap masyarakat Sultra tidak percaya terhadap isu ataupun informasi yang tidak jelas sumbernya.
”Jangan percaya informasi-informasi di medsos, jangan gampang terprovokasi dengan informasi-informasi yang menyesatkan,” ucap mantan Wakil Asisten Teritorial Kasad tersebut.
Kehadiran Pangdam VII Wirabuana di Sultra adalah untuk mendampingi Menteri Pertanian Andi Amran dalam rangkaian kunjungan di beberapa kabupaten di Sulawesi Tenggara, seperti di Konawe Selatan untuk panen bibit sapi pada Rabu, 11 Januari 2017; serta penanaman perdana jagung hibrida di Kecamatan Wiwirano, Konawe Utara.
ANTARA