Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penipuan Penerimaan PNS Terbongkar Gara-Gara Seragam

Editor

Pruwanto

image-gnews
Pegawai negeri sipil (PNS) menguap saat berdoa dalam Upacara Peringatan HUT Korpri ke-44 di lingkungan Pemprov DKI Jakarta di Lapangan Eks Irti Monas, Jakarta,  30 November 2015. Dalam pidatonya saat memimpin upacara Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful mengatakan, Korpri harus Memberikan pelayanan publik untuk masyakarat yang berdaya dan sejahtera secara hakiki. TEMPO/Subekti
Pegawai negeri sipil (PNS) menguap saat berdoa dalam Upacara Peringatan HUT Korpri ke-44 di lingkungan Pemprov DKI Jakarta di Lapangan Eks Irti Monas, Jakarta, 30 November 2015. Dalam pidatonya saat memimpin upacara Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful mengatakan, Korpri harus Memberikan pelayanan publik untuk masyakarat yang berdaya dan sejahtera secara hakiki. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pegawai negeri sipil yang bekerja di Gedung Sate dibuat heran oleh kehadiran sepuluhan orang yang masih bergerombol di kantor Gubernur Jawa Barat tersebut. Seragam mereka janggal. Mereka tak mengenakan seragam batik, tapi warna coklat khaki, layaknya seragam PNS Bandung yang dikenakan di hari biasa.

Atribut seragam yang mereka kenakan juga dirasa aneh. Selain warna coklat khaki yang tak wajar, atribut bet di pundak mereka pun ganjil. “Masa tulisannya Dinas Pemerintah Jawa Barat,” kata seorang pegawai kantor gubernur.

Baca juga:
Ini Cara Cegah Dinasti Politik ala Bupati Klaten Terulang

Kepada petugas keamanan, orang-orang itu mengaku hendak menghadiri pengarahan dari gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. “Katanya pegawai baru,” kata Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja Jawa Barat, Sapta Yulianto Dasuki, di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Kamis 12 Januari 2017.

Petugas Satpol PP iseng kembali menanyai mereka selepas siang. Mereka bungkam. Mereka baru kasak-kusuk setelah diberitahu bahwa tak ada arahan kepada pegawai baru dari Gubernur Jawa Barat pada hari itu. Satu dari mereka menunjuk ke arah satu orang yang menjadi koordinator. Petugas langsung menangkap lelaki berkaos di dekat situ.

Lelaki yang ditangkap diketahui bernama Lalan Suherlan, warga Babakan, Cianjur, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat. Pada Kamis, 12 Januari 2017, Lalan telah mengkoordinir sekitar 200-an orang ke kantor gubernur Jawa Barat. Orang-orang itu didatangkan untuk ikut acara pengarahan gubernur. Acara direncanakan dihadiri sekitar 645 orang. Mereka yang akan didatangkan secara bergelombang mengantongi Surat Keputusan Pengangkatan PNS sebagai guru, hingga anggota Satpol PP, dari berbagai daerah di Jawa Barat.

Rupanya agenda 'Pengarahan Gubernur' itu tidak ada. Sebagian sudah kembali ke daerahnya setelah mengetahui agenda itu batal. Seorang korban penipuan, Selly Amelia Suryana Putir, warga Kebon Kopi, Cimahi, yang sehari-harinya ibu rumah tangga, mengaku menyetor uang sedikitnya Rp50 juta.

Simak:

Wali Kota Risma Bakal Malu Jika Terkena Penyakit Ini

“Ada teman ngasih tahu, ada pendaftaran CPNS, diminta ijazah terakhir sama KTP, langsung jadi SK (Pengangkatan PNS), nah selang beberapa hari, keterima SK-nya,” kata dia di Bandung, Jawa Barat, Kamis, 12 Januari 2017. Dia mengaku, dijanjikan menjadi PNS tapi belum tahu penempatannya. “Belum ada penempatan, masih umum.”

Selly mengatakan, ketua yang mengatur penerimaan pegawai yang diikutinya itu bernama Boni dan Lalan. “Boni itu ketuanya, Ketua Bela Negara, sama Lalan. Bayar, kita dulu diminta Rp 80 juta, cuma saya ngasih Rp 50 juta. Dikasih seragam sama SK, baru 80 persen, kalau mau masuk diminta Rp 5 juta lagi,” kata dia. Dia mengaku mendapat kuitansi dari setoran uang yang diberikannya. “Kuitansinya ada saya gak bawa.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalan yang dituding sebagai koordinator penipuan itu, rupanya serorang petugas satuan polisi Pamong Praja yang bertugas di Kecamatan Cihampelas. Lalan saat mendampingi ratusan orang yang mengaku sebagai PNS itu, tanpa mengenakan seragamnya. Ia mengenakan kaos warna biru. Ia dibawa oleh polisi yang bertugas sebagai pengawal Gubernur. Lalan hanya menunduk, membuang muka, dan bungkam ketika ditanyai wartawan.  Orang yang diduga sebagai 'Ketua' atau otak penipuan kabur. “Namanya Boni, katanya sempat ada di sini, tapi kabur,” kata Sapta.

Setelah penangkapan itu, mobil Lalan digeledah. Di dalam mobil itu terdapat tumpukan berkas, hinga sepucuk pistol revolver dengan peluru karet. Sapta mengatakan, satu dari puluhan dokumen yang ditemukan adalah Daftar Nominatif PNS 2013 yang diteken oleh Sopandi. Di situ disebutkan, Sopandi merupakan Kabid Mutasi, Badan Kepegawaian Daerah, Jawa Barat. Dokumen sudah diperiksa Badan Kepegawaian Daerah dan dipastikan palsu. Sebab, Sopandi saat itu belum Kepala Bidang, dan kini telah pensiun.

Menurut Sapta, puluhan berkas dokumen itu umumnya diteken tahun 2013. Umumnya, tanda tangan dokumen pejabat yang dipalsukan karena terlihat hasil cetakan dari scan tanda-tangan. Sejumlah nama pejabat yang tercantum dalam berbagai berkas itu diantaranya Lex Laksamana, Sekretaris Daerah Jawa Barat lama, Sekretaris Daerah Jawa Barat saat ini Iwa Karniwa, Kepala BKN Regional III Kundarto, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, hingga Sekjen Kementerian Dalam Negeri Yuswandi Arsyad Tumenggung, hingga Kepala BKN Bima Haria Wibisana.

Asisten Adimistrasi, Sekretariat Daerah Jawa Barat, Muhamad Solihin mengatakan, kasus penipuan CPNS nyaris terjadi setiap tahun. “Kelihatannya seperti periodik setiap awal tahun. Hampir selalu ada kejadian seperti ini,” kata dia saat dihubungi, Kamis, 12 Januari 2017.

Solihin mengaku heran dengan para korban yang diantaranya ada yang bergelar sarjana. Pemerintah juga sudah mengumumkan sejak jauh-jauh hari bahwa penerimaan PNS pun ketika dibuka tidak ada yang dilakuan tanpa tes. “Bahkan kebijakan pemerintah saat ini juga sedang Moratorium, tidak ada penerimaan PNS dari jalur manapun di semua kementerian, bukan hanya Pemda,” kata dia.

Menurut Solihin, menghadapi kasus ini, dalam waktu dekat pemerintah Jawa Barat akan mengirim surat edaran pada semua kabupaten/kota untuk mengingatkan lagi soal sosialisasi penerimaan PNS saat ini, mengingat korban mayoritas berasal dari daerah pinggiran kota. “Kita akan ingatkan lagi,” kata dia.

Soal kasus ini, Solihin mengatakan, akan melakukan evaluasi internal untuk memastikan tidak ada keterlibatan orang dalam pemerintahan dalam kasus ini, selain berkoordinasi dengan penegak hukum untuk penelusuran kasus itu. “Kita harus evaluasi internal, mudah-mudahan tidak ada yang terlibat,” kata dia.

AHMAD FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

1 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

4 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

9 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Azwar Anas dan Yaqut Cholil Sepakat Lulusan Ma'had Aly Bisa Seleksi CPNS

13 hari lalu

Azwar Anas dan Yaqut Cholil Sepakat Lulusan Ma'had Aly Bisa Seleksi CPNS

Ma'had Aly merupakan perguruan tinggi keagamaan berbasis pesantren.


Kemenpan RB Setujui 110.553 Formasi CPNS dan CPPPK Kemenag Tahun Ini

13 hari lalu

Peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS formasi Kejaksaan di Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara (BKN), Jakarta, Kamis  9 November 2023. Pemerintah mulai Kamis 9 November melaksanakan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2023 yang diikuti sebanyak 1.853.617 pelamar, sedangkan Seleksi Kompetensi bagi Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) akan dilakukan pada Jumat 10 November. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Kemenpan RB Setujui 110.553 Formasi CPNS dan CPPPK Kemenag Tahun Ini

Kemenpan RB menyetujui 110.553 formasi CPNS dan CPPPK untuk Kemenag pada tahun ini. Terbesar selama enam tahun terakhir.


Kemenag Usul Lulusan Ma'had Aly Bisa Ikut Seleksi CPNS

14 hari lalu

Peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS formasi Kejaksaan di Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara (BKN), Jakarta, Kamis  9 November 2023. Pemerintah mulai Kamis 9 November melaksanakan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2023 yang diikuti sebanyak 1.853.617 pelamar, sedangkan Seleksi Kompetensi bagi Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) akan dilakukan pada Jumat 10 November. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Kemenag Usul Lulusan Ma'had Aly Bisa Ikut Seleksi CPNS

Lulusan Ma'had Aly berpeluang mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS, khususnya formasi penyuluh agama.


Terpopuler Bisnis: Pilot Batik Air yang Tertidur Diklaim bukan Salah Perusahaan, Alasan Grab-Gojek Tidak Bayar THR Ojol

25 hari lalu

Bos Lion Air Group, Rusdi Kirana, saat ditemui di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Senin, 17 Januari 2020. Tempo/Francisca Christy Rosana
Terpopuler Bisnis: Pilot Batik Air yang Tertidur Diklaim bukan Salah Perusahaan, Alasan Grab-Gojek Tidak Bayar THR Ojol

Bos Lion Air Rusdi Kirana mengklaim insiden pilot Batik Air yang tertidur bukan salah perusahaan.


Rekrutmen CPNS Dibuka Mei 2024, Ini Instansi yang Umumkan Formasi

26 hari lalu

Pemerintah membuka 2.302.543 formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk tahun 2024.
Rekrutmen CPNS Dibuka Mei 2024, Ini Instansi yang Umumkan Formasi

Sejumlah instansi sudah umumkan formasi rekrutmen CPNS yang akan dibuka Mei tahun ini.


BKN Buka Seleksi Tiga Periode CASN, Pelamar Hanya Boleh Ikut Satu Tahap

27 hari lalu

Peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS formasi Kejaksaan di Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara (BKN), Jakarta, Kamis  9 November 2023. Pemerintah mulai Kamis 9 November melaksanakan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2023 yang diikuti sebanyak 1.853.617 pelamar, sedangkan Seleksi Kompetensi bagi Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) akan dilakukan pada Jumat 10 November. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
BKN Buka Seleksi Tiga Periode CASN, Pelamar Hanya Boleh Ikut Satu Tahap

BKN merencanakan jadwal seleksi CASN dalam tiga periode, yakni April, Juni, September di tahun 2024. Pelamar hanya bisa mengikuti satu tahap seleksi


Pemerintah Buka 1,28 Juta Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ada Formasi Khusus di IKN

31 hari lalu

Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil saat pulang kerja, Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reforms Birokrasi (PANRB) Abdullah Anwar Anas memastikan kepindahan ASN termasuk PNS, TNI, Polri ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebanyqak 6000 orang dan akan dimulai pada Juli 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pemerintah Buka 1,28 Juta Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ada Formasi Khusus di IKN

Ada formasi khusus untuk seleksi CPNS dan PPPK tahun ini di IKN.