TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Agama Dewan Perwakilan Rakyat Ali Taher Parasong meminta pemerintah meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaraan haji seiring dengan ditambahnya kuota haji untuk Indonesia. Sebab, dengan penambahan ini jumlah kloter haji menambah menjadi 87 sampai 90-an kloter.
Baca juga: 2017, Kuota Haji Indonesia Naik 52.200
Ali meminta pengurusan visa dan paspor haji sudah selesai enam bulan sebelum jamaah berangkat. Selain itu, dia juga meminta agar tenaga kesehatan ditambah.
Ali juga menginginkan agar personel TNI dan Polri yang dikirim untuk membantu jamaah ditambah. "Kita cuma punya 70 orang, padahal jamaah nyasar dan hilang rata-rata 10-20 orang per jam," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 12 Januari 2017.
Selain itu, yang paling penting untuk diperhatikan pemerintah adalah soal kepastian biaya haji tahun ini dan upaya mengurangi daftar tunggu.
Menurut Ali, Komisi Agama akan menggelar rapat dengan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh guna membahas hal ini. "Apakah yang diberangkatkan berdasarkan yang memesan lebih dahulu, atau berdasarkan usia," ucapnya.
Jamaah-jamaah yang berusia uzur dianggap layak diberi prioritas diberangkatkan lebih dahulu karena mempertimbangkan resiko kesehatan. "Batasan usia nanti apakah 65 tahun ke atas atau berapa. Ini akan dibicarakan," ujarnya.
Kabar penambahan kuota haji ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, kemarin. Menurut Jokowi, kuota haji tahuj ini menjadi 221 ribu.
Jokowi melanjutkan, angka 221 ribu tersebut terdiri atas kuota normal haji Indonesia sebesar 211 ribu dan penambahan sebesar 10 ribu.
AHMAD FAIZ