TEMPO.CO, Surabaya - Hujan deras tadi malam yang mengguyur Pasuruan, Jawa Timur, menyebabkan jalur Surabaya-Banyuwangi atau sebaliknya lumpuh hampir sepuluh jam. Lumpuhnya jalur tersebut disebabkan Jalan Raya Kraton terendam banjir setinggi 40-50 sentimeter akibat meluapnya Sungai Welang yang melintasi jalan tersebut.
Meski jalur itu pagi ini sudah bisa dilintasi kendaraan dengan tersendat-tersendat, polisi masih melakukan upaya rekayasa lalu lintas. "Itu untuk mengurangi volume kendaraan yang melintas di Kraton," kata Kepala Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Pasuruan Kota Ipda Sutrisno saat dihubungi Tempo, Kamis, 12 Januari 2017.
Sutrisno mengatakan kendaraan yang akan menuju Probolinggo atau Banyuwangi dialihkan ke Purwosari-Kejayan-Kota. Begitu pula sebaliknya, kendaraan yang akan menuju Surabaya atau Gempol dilewatkan ke Purwosari. "Daripada terjebak macet di Kraton, kami imbau para pengendara melewati jalur Purwosari."
Pagi ini, menurut Sutrisno, ketinggian air di Jalan Raya Kraton perlahan mulai surut. Kondisi itu lebih baik daripada kondisi sebelumnya yang hampir tidak bisa dilewati kendaraan sama sekali. "Sambil menunggu sampai benar-benar surut, kami stand by di lokasi dan siap mengatur arus lalu lintas," ujarnya.
Hujan yang turun merata di Pasuruan itu juga mengakibatkan beberapa kecamatan terendam banjir, yakni Pandaan, Bangil, Pohjentrek, Nguling, Grati, dan Pasuruan Kota, dengan ketinggian air mencapai 30-65 sentimeter. Selain menggenangi rumah warga, banjir sempat merendam ruang perawatan Puskesmas Grati.
Banjir juga menjebol tembok sebuah gedung produksi milik PT Soedali Sejahtera bagian tenun di Jalan Raya Kluncing, Desa Kutorejo, Kecamatan Pandaan, Pasuruan, pada Rabu malam. Akibatnya, ratusan mesin dan sejumlah barang yang ada di dalam gedung itu hanyut terbawa derasnya arus air.
NUR HADI