TEMPO.CO, Ternate - Aktivitas Gunung Api Dukono, Halmahera Utara, Maluku Utara, kembali meningkat. Bahkan Dukono mengeluarkan abu vulkanis setinggi 900 meter.
"Meski demikian, status gunung masih waspada atau level II. Tapi memang embusan kali ini cukup tinggi," kata Kepala Pos Pemantauan Gunung Api Dukono Iwan Amat kepada Tempo, Rabu, 11 Januari 2017.
Baca juga:
Abu Vulkanik Gunung Dukono Menebal, Bandara Galela Ditutup
Menurut Iwan, rekaman seismograf menunjukkan peningkatan aktivitas Dukono terjadi sejak sepekan lalu. Gunung itu terpantau selalu mengeluarkan abu vulkanis ke arah timur laut.
Iwan berujar, akibat peningkatan aktivitas Dukono, sejumlah wilayah di Halmahera Utara, seperti Kecamatan Galela dan Kecamatan Tobelo Utara, diselimuti abu vulkanis. Semua jalur pendakian ke puncak gunung tersebut bahkan telah ditutup.
Masyarakat juga telah imbau tidak mendekati puncak gunung hingga radius 3 kilometer. "Tapi aktivitas gunung masih aman untuk aktivitas warga, jadi masyarakat tidak perlu panik," tutur Iwan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Halmahera Utara Hernefer Tjundua mengatakan peningkatan aktivitas Dukono membuat pihaknya menyiagakan tim darurat bencana hingga sepekan. Selain itu, BPBD Halmahera Utara telah membagikan sedikitnya 3.000 masker di sembilan desa di dua kecamatan.
"Kami bahkan menyiapkan tim untuk ikut membantu memantau kondisi Dukono. Yang pasti, sampai saat ini, kondisinya masih normal, meski beberapa wilayah diselimuti abu vulkanis," ucap Hernefer.
Dukono merupakan satu dari tiga gunung api yang ada di daratan Pulau Halmahera. Setidaknya ada 23 ribu penduduk di empat kecamatan yang hidup di lereng gunung tersebut. Pada November 2016, aktivitas Dukono sempat menyebabkan Bandara Gamarmalamo Galela ditutup. Status Dukono kini masih dipatok waspada atau level II sejak 15 Juni 2008.
BUDHY NURGIANTO