TEMPO.CO, Palembang - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Tito Karnavian membuka rapat koordinasi (rakor) lintas batas wilayah regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) yang meliputi Kepolisian Daerah Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jambi, dan Bangka Belitung. Di sela acara tersebut, Tito memimpin pemusnahan simbolis 1.400 senjata api rakitan dan ilegal lainnya. Senjata tersebut didapat dari penyerahan langsung oleh masyarakat dan hasil operasi.
"Itu hasil penyerahan masyarakat dan tangkapan yang sekitar 1.400 pucuk," kata Tito, Senin, 9 Januari 2017. Meskipun berhasil menghimpun hingga ribuan senjata ilegal, ia meminta anak buahnya untuk mencari akar permasalahannya sehingga pengguna dan perajin senjata api ilegal, utamanya rakitan itu, menghentikan aktivitas melawan hukum tersebut. Selama ini diketahui, pembuatan senjata api rakitan terdapat di Kabupaten Ogan Ilir (OI), Ogan Komering Ilir (OKI), Musirawas, dan Empat Lawang.
Menyangkut keamanan lintas batas, Tito mengingatkan adanya ancaman kejahatan-kejahatan konvensional ataupun konflik-konflik, seperti masalah tanah, perampokan, begal, pencurian kendaraan bermotor, narkotika, jaringan terorisme, penyelundupan, dan kejahatan lingkungan hidup. "Karena Sumsel akan menjadi tuan rumah Asian Games, semua polda harus bersinergi," katanya.
Sedangkan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengucapkan terima kasih kepada jajaran Polri/TNI yang telah menjaga situasi dan kondisi di Provinsi Sumatera Selatan kondusif. Hingga saat ini, kata Alex, Sumatera Selatan termasuk daerah yang paling aman sehingga tidak salah bila semakin banyak investor datang ke daerah itu. "Di sini terbukti belum pernah ada terjadi kerusuhan antar-etnik dan antar-umat beragama," katanya.
PARLIZA HENDRAWAN
Baca juga:
PPATK Bangun Aplikasi untuk Pantau Pejabat Korupsi
Ini 11 Anggota Panitia Satelit Bakamla yang Disidik KPK