TEMPO.CO, Makassar - Kepolisian Daerah Metro Jaya menurunkan empat personel, untuk menjaga pencetakan surat suara pemilihan Gubernur DKI Jakarta di Kota Makassar mulai Senin, 9 Januari 2017. Anggota yang disiagakan tersebut untuk mengawasi proses pencetakan surat suara selama lebih-kurang delapan hari.
Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno mengatakan anggota polisi yang menjaga ketat ini akan mengawasi proses percetakan surat suara hingga pendistribusian ke Ibu Kota. "Kami lakukan pengawasan bersama Bawaslu," ucap Sumarno di Makassar, Senin, 9 Januari.
Selain anggota polisi, Sumarno menambahkan, proses pencetakan surat suara ini diawasi oleh masing-masing dua petugas dari Badan Pengawas Pemilu dan Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta. "Jadi, total yang mengawasi itu ada delapan orang," kata dia.
Baca juga:
Cetak Surat Suara Pilgub Jakarta Terganggu Listrik Padam
Menteri Khofifah: E-Warong Lebih Sakti Dari Dimas Kanjeng
Tolong Lansia, Pramugari Garuda Dapat Penghargaan Menhub
Sumarno mengaku pihaknya sengaja menurunkan delapan personel termasuk polisi. Sebab Sumarno menginginkan selama proses pencetakan hingga selesai itu berlangsung aman. "Kami ingin surat suara itu tepat dan tak boleh keluar selembar pun," ucap dia.
Adapun surat suara pemilihan Gubernur DKI Jakarta dicetak PT Adi Perkasa Makassar selaku pemenang tender. Total surat suara 7,2 juta. Ketua Bawaslu DKI Jakarta Minah Susanti berharap pihak percetakan bisa menjaga kerahasiaan surat suara tersebut. Hal itu yang membuat dia akan kembali melakukan pengecekan pencetakan surat suara pemilihan Gubernur Jakarta ini. "Tapi untuk jadwalnya, saya belum bisa pastikan kapan," tuturnya.
Direktur Utama PT Adi Perkasa Makassar Makmur D.N. berjanji selama pencetakan surat suara dilakukan maka yang menjadi prioritas terkait dengan keamanannya. "Kalau keamanan ya sudah pasti dijaga ketat. Kami juga berusaha hasilnya sesuai yang diinginkan mereka," katanya.
DIDIT HARIYADI