TEMPO.CO, Makassar - Proses pencetakan perdana surat suara pemilihan Gubernur DKI Jakarta di percetakan PT Adi Perkasa Makassar, Jalan Adipura, Karuwisi Utara, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, sempat terganggu lantaran pemadaman listrik, Senin, 9 Januari 2017.
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta Mimah Susanti berharap kasus serupa tak terulang lagi. Meskipun, kata dia, Kota Makassar kerap terjadi pemadaman listrik bergilir. Menurut dia, pemadaman ini tidak boleh mengganggu proses pencetakan surat suara yang harus dirampungkan dalam sepekan. "Harus diantisipasi ini, agar tidak terjadi lagi," kata Minah saat meninjau proses percetakan di Makassar, Senin, 9 Januari.
Mimah menegaskan proses distribusi suara ini tidak boleh terlambat ke Ibu Kota. Percetakan harus menyelesaikan surat suara yang berjumlah 7,2 juta tersebut. Dia menjelaskan, saat ini secara detail desainnya sudah tuntas dan telah disetujui oleh Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta serta ketiga pasangan calon Gubernur Jakarta. Pihaknya bersama KPU bakal kembali meninjau percetakan beberapa hari ke depan. "Ini untuk memastikan perkembangan surat suara," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno. Ia berharap insiden mati lampu tidak terjadi lagi. "Saya percaya percetakan pasti sudah mengantisipasinya dengan menyiapkan genset," tutur dia.
Direktur Utama PT Adi Perkasa Makassar Makmur DN mengungkapkan insiden mati lampu tidak terlalu berpengaruh pada percetakan. Hanya saja ia mengakui, dampaknya terhadap pencetakan surat suara, yakni bisa terhambat. "Tapi semuanya sudah kami antisipasi, dengan menyiapkan generator set," kata dia. "Dan memang ada trouble, tidak terlalu mengganggu percetakan."
PT Adi Perkasa Makassar memprioritaskan perampungan surat suara pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Pihak percetakan juga telah menambah jumlah mesin menjadi tiga unit.
DIDIT HARIYADI
Baca juga:
10 Hal yang Berubah Gara-gara iPhone
Ridwan Kamil Mulai Membaik, tapi Masih Harus Dirawat