TEMPO.CO, Kupang - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur masih menanti petunjuk teknis pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang akan diterapkan di 2017 pascakebijakan pemerintah tetap melaksanakan ujian akhir secara nasional itu. "Hingga saat ini petunjuk teknis operasional terkait hal itu (UNBK) masih belum diterima," kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur Alo Min di Kupang, Kamis, 5 Januari 2017.
Menurut Alo, pada prinsipnya secara kelembagaan Pemerintah NTT siap melaksanakan ujian nasional siswa SMA/SMK sederajat dan SMP berbasis komputer. Namun Alo mengatakan terdapat sejumlah kesulitan yang akan dialami oleh sekolah-sekolah terutama di perbatasan dan terpencil. Kesulitan berupa minimnya komputer. Hal itu akan diatasi dengan melakukan pinjam pakai peralatan 'laptop' milik guru dan atau pihak lainnya untuk kepentingan kelancarannya.
Kesulitan lainnya berkaitan dengan daya listrik dan jaringan. Memang persoalan listrik dan jaringan akan menjadi kesulitan utama dalam penerapan UNBK tersebut.
Karena itu, Alo mengatakan pihaknya bekerja sama dengan PLN dan Telkom Indonesia untuk lebih serius memperhatikan daya listrik. "Ini penting agar pelaksanaannya tidak mengalami kendala dan bisa berjalan lancar," kata Alo.
Terkait bentuk kerja samanya, Alo mengatakan akan dilakukan setelah mendapatkan petunjuk teknis dari Kementerian Pendidikan terkait pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer. "Intinya kami pastikan segala kendala yang menjadi persoalan penghambat UNBK akan segera diatasi," katanya.
Alo mengatakan sudah mendorong seluruh sekolah di wilayah itu untuk mempersiapkan diri melaksanakan UNBK sesuai arahan Kementerian Pendidikan. Hal ini penting untuk mengukur kualitas siswa didik pascamenamatkan satu jenjenag pendidikan yang ada.
Menurut Alo, para siswa harus disiapkan sejak awal agar pelaksanaan UNBK nantinya bisa berjalan sesuai tahapan dan mencapai tujuannya.
ANTARA