TEMPO.CO, Kupang - Salah satu kapal feri milik PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), harus kembali ke pelabuhan Bolok, Kupang, setelah dihantam gelombang tinggi di Laut Timor.
"Hari ini, kami mencoba melayani penumpang ke Rote, tapi perjalanan dua jam kondisi itu tidak tembus, sehingga kami putuskan nakhoda untuk kembali," kata Kepala ASDP cabang Kupang, Arnol Jansen, Kamis, 5 Januari 2016.
Setelah kapal itu kembali, PT ASDP memutuskan menutup sementara pelayaran ke semua lintasan di daerah itu, karena gelombang tinggi yang perkirakan antara 3-4 meter. "Kondisi ini sangat riskan untuk kecelakaan, sehingga kami putuskan untuk stop operasi kapal Fery," katanya.
Cuaca ekstrem di NTT diperkirakan terjadi hingga tiga hari ke depan. Karena itu ASDP baru akan membuka kembali pelayaran pada Sabtu, 7 Januari 2016.
Pantauan wartawan di Pelabuhan Bolok Kupang, sejumlah kapal feri yang biasa melayani masyarakat ke beberapa wilayah di daerah itu hanya ditambatkan di pelabuhan tersebut, karena cuaca buruk.
Sesuai laporan BMKG, tinggi gelombang di perairan NTT mencapai tiga hingga empat meter dengan kecepatan angin 15 sampai 25 knot, sehingga sangat berbahaya bagi armada pelayaran, terutama nelayan serta kapal penyeberangan.
Untuk diketahui setiap hari PT ASDP Kupang melayani sembilan rute pelayaran pergi- pulang di wilayah itu pada cuaca normal. Namun kini sembilan armada harus ditambatkan di pelabuhan Bolok.
YOHANES SEO