TEMPO.CO, Subang – Pelancong mancanegara yang berkunjung ke destinasi wisata air purba Ciater, Subang, Jawa Barat, masih didominasi turis asal Eropa. “Terutama dari Belanda, Jerman, dan Selandia Baru,” kata Manajer Humas PT Sari Ater, Yuki Azuania, saat ditemui Tempo, di Ciater, Selasa, 3 Januari 2017.
Namun, menurut Yuki, dalam beberapa tahun terakhir, pelancong asing asal Timur Tengah, terutama Arab Saudi, sudah mulai ramai berdatangan. Posisi mereka sudah mengalahkan kunjungan wisatawan asal Asia, seperti dari Singapura, Malaysia, dan Korea.
”Ini tren yang cukup mengejutkan sekaligus menggembirakan,” ujar Yuki. Para turis asal Arab Saudi menilai Ciater sebagai surga dunia, karena panorama alam dan pegunungannya yang eksotik dan hawanya yang dingin. Bertolak belakang dengan kondisi alam asal mereka.
Baca juga:
Liburan Awal Tahun Perajin Baduy Turun Pendapatan
Salah seorang turis Arab Saudi bernama Sadeq, sepekan lalu, mengatakan berada di kawasan destinasi Ciater serasa berada di dunia lain. “Kami merasakan serasa di surga. Ciater jannah bagi kami,” katanya, sambil mengacungkan jempol.
Ia mengaku sudah dua kali berkunjung ke Ciater bersama keluarganya. Dan akan terus berkunjung jika sedang liburan panjang. “Kami juga kabari kerabat dekat supaya ikut merasakan suasana surga di Ciater,” kata Sadeq.
Makin banyak dan beragamnya kunjungan pelancong asing ke Ciater semakin menggairahkan pengelolaan destinasi wisata yang sudah memperoleh sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Makin banyaknya jalur penerbangan dan dukungan infrastruktur jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) diakui Yuki menjadi pemantik terus meningkatnya jumlah pelancong ke Ciater.
”Apalagi jika bandara Kertajati, Majalengka, dan pelabuhan internasional Patimban selesai,” tutur Yuki. Ia menyebutkan jumlah turis asing yang berkunjung ke Ciater sepanjang 2016 mencapai ratusan ribu orang.
Hanya, kedatangan para pelancong asing tersebut tidak berbanding lurus dengan liburan panjang seperti Natal dan tahun baru di Indonesia. “Mereka justru datang menghindari keramaian,” ujar Yukie. Walhasil, kedatangannya memilih waktu-waktu tertentu dalam setiap bulannya.
Lain halnya dengan turis asal Arab Saudi. Mayoritas dari mereka berkunjung ke Ciater pada saat musim haji berlangsung di negerinya. Saat itu, mereka justru merayakan hari libur panjang.
NANANG SUTISNA