TEMPO.CO, Mataram - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Barat (BPBD NTB) Muhammad Rum mengatakan sejak banjir bandang melanda Kota Bima pada 21 Desember lalu, pembersihan kota baru mencapai 40 persen. Tanggap darurat akan berakhir 5 Januari 2017 sehingga BPBD NTB akan menambah tiga alat berat.
‘’Progres pembersihan kota dan lingkungan rata-rata 40 persen dan sampai berakhir ditargetkan 60 persen,’’ kata Rum dalam keterangan pers Senin, 2 Januari 2017.
Rum menambahkan roda perekonomian di Kota Bima mulai bergerak dengan adanya pasar yang beroperasi 100 persen, toko buka 40 persen, warung makan buka 90 persen, daya listrik 99 persen, dan signal komunikasi 90 persen.
Untuk sekolah, dijadwalkan hari ini mulai bersih 90 persen dan anak-anak akan sekolah dengan pakaian seadanya walaupun tidak seragam. Adapun penanganan masalah kesehatan warga, enam unit puskesmas sudah operasi dan dua lainnya masih dalam tahap pembersihan.
Rumah Sakit Muhammadiyah sudah dibuka sejak 27 Desember 2016 dan setiap hari sudah menerima pasien 40-60 orang dan saat ini ada tiga orang menjalani rawat inap karena diare. Adapun pembangunan jalan darurat jembatan Kodo sudah mencapai 95 persen.
Adapun Kepala Stasiun Meteorologi di Bandara Sultan M Salahuddin Bima Daryatno memberikan peringatan dini cuaca siang ini berpotensi hujan lebat disertai petir di wilayah Soromandi, Rasanae Timur, Wawo, Sape, Asakota, dan Langgudu. ‘’Diperkirakan berlangsung hingga sore,‘’ ujarnya. Hujan juga diperkirakan meluas ke wilayah Rasanae Barat, Rabe, Palibelo dan Belo.
SUPRIYANTHO KHAFID