TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menggolongkan penyebar informasi yang tidak valid sebagai orang-orang berdosa. Ia berharap masyarakat yang menerima kabar dan pesan yang tak jelas asal-usulnya agar tidak meneruskannya kepada orang lain.
"Saya ingin titip pesan, karena sekarang era digital, kita ingin Kementerian Agama ambil bagian menjaga bangsa (Indonesia) dari dampak negatif media sosial," kata Lukman Hakim dalam acara pembinaan pegawai Inspektorat Jenderal Kementerian Agama bertajuk “Refleksi Generasi Emas Kementerian Agama” di Masjid Al Munir, Jakarta, Jumat, 30 Desember 2016.
Lukmah Hakim meminta jajaran Inspektorat ikut menjaga bangsa Indonesia dari dampak negatif pemakaian media sosial. Dampak negatif itu, kata dia, bisa muncul dari informasi tak valid yang diteruskan kepada orang lain sehingga menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Ia meminta jajarannya mengoreksi kebenaran dari pesan tak jelas yang tersebar. "Kritislah ketika menggunakan media sosial. Kalau kita terima hal itu, hentikan tangan kita dan tak perlu disebarluaskan, kecuali kalau kita mengetahui benar isinya," ujarnya. "Jangan mudah share tanpa kita yakin apa yang kita sebar bermanfaat atau tidak."
Menurut dia, bangsa Indonesia sekarang tengah menjadi generasi emas. Generasi ini, kata dia, harus menata bangsa dengan aura positif. "Bukan hujatan, bukan fitnah, atau caci maki," tuturnya.
DWI HERLAMBANG ADE | PRU