TEMPO.CO, Ternate - Seorang perempuan lanjut usia meninggal dalam kecelakaan tenggelamnya kapal kayu bernama lambung KM Karmando di perairan Jailolo, Halmahera Barat, Kamis 29 Desember 2016. Ridwan Samad, Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah Provinsi Maluku Utara, mengatakan korban meninggal akibat tak mampu bertahan berenang di laut.
"Hanya 40 orang penumpang yang berhasil dievakuasi dari 50 penumpang. Dan saat ini proses evakuasi masih dilakukan,"kata Ridwan kepada Tempo, Kamis 29 Desember 2016.
Ridwan mengatakan, kapal cepat yang kecelakaan laut di perairan Jailolo merupakan kapal yang bertolak dari Gamalama, Ternate menuju Jailolo, Halmahera Barat pukul 09.00 WIT pagi. Sebelum tenggelam kapal terombang ambing selama lebih empat jam.
"Awalnya ada gangguan mesin yang membuat mesin kapal mati. Saat terombang ambing air laut masuk kapal. Melihat itu penumpang kapal panik dan terun ke laut, saat itulah kapal tenggelam kemudian tenggelam di depan Pulau Tauro, Jailolo Selatan,"ujar Ridwan.
Kepala Bagian Humas Halmahera Barat Suparto Lansi mengatakan saat ini langkah pemerintah masih melakukan proses evakuasi penumpang. Dalam proses evakuasi puluhan armada laut diterjunkan, termasuk tim evakuasi cepat bencana.
Pada Sabtu 15 Oktober 2016 kecelakaan Laut terjadi pada kapal cepat rute Jailolo-Ternate dengan nama lambung Bintang Fajar. Empat orang penumpang meninggal dan puluhan orang luka-
Pemerintah juga telah memperingatkan adanya cuaca ekstrem di kawasan timur Indonesia. Peringatan ini ditujukan pula bagi nelayan maupun pemilik jasa angkutan laut yang hendak berlayar. Mereka diminta memperhatikan kondisi cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
BUDHY NURGIANTO