INFO NASIONAL - President University patut bangga memiliki mahasiswi bernama Felicia Putri Tjiasaka yang punya berbagai prestasi, terutama di bidang keuangan dan investasi, yang tidak banyak diraih anak muda seusianya.
Wanita berusia 21 tahun yang berhasil meraih GPA 3,9 ini, nyaris lulus dengan predikat Cum Laude. Saat ini, ia sudah menyelesaikan tesisnya yang berjudul Technical Efficiency to Book Value: an Empirical Study of Category-IV Banks in Indonesia Stock Exchange di Jurusan Banking & Finance President University. Ia masuk kuliah pada 2013 dengan mendapatkan full scholarship.
Baca Juga:
Dalam ajang DBS Asian Conference - Young Economist Stand Up 2015, Felicia juga sukses meraih runner-up dan mendapat kesempatan monitoring dari Chef Economist di Singapore. Selain itu, putri pertama dari pasangan Hendrikus Tjiasaka dan Herina ini adalah pemegang dua lisensi profesi, yaitu bidang Investment Management dan Equity Brokerage.
Felicia lulus ujian lisensi di pasar modal bersama lima persen peserta yang ikut dari seluruh Indonesia. Saat ini, ia bekerja sebagai analis ekuitas Divisi Research, Departemen Institutional Equity di Sucorinvest Central Gani, salah satu broker sekuritas di Indonesia Stock Exchange.
Felicia mendapat kepercayaan bersama salah satu teman dari President University, Sandy Ham, dalam tim khusus yang disebut Extreme Team, yaitu suatu kegiatan penelitian secara independen. Di sini, ia bukan hanya melakukan analisis laporan keuangan, melainkan melakukan kunjungan lapangan yang terkait dengan Kredit Usaha Rakyat, amnesti pajak, generasi milenium, kartu ajaib pemerintah, satu juta program perumahan, dan sebagainya.
Baca Juga:
"Selama kuliah di President University, dengan medium komunikasi adalah Bahasa Inggris, pihak kampus sangat mendukung saya menghadapi berbagai lomba. Namun apa yang saya raih ini juga tergantung inisiatif kita, tidak cukup dari apa yang dipelajari di kampus. Kita harus banyak baca dan menulis agar tidak gampang lupa," ujar gadis kelahiran Kota Pontianak ini.
Suasana pertemanan di kampus yang non-individual juga telah membuatnya bisa seperti sekarang ini. "Mahasiswa di sini suka ngumpul bareng, berdiskusi. Apalagi asrama dekat dengan kampus, sehingga bisa beraktivitas hingga malam. Jadi kehidupan sosial dan pendidikan sangat balance," kata Felicia.
Felicia menuturkan President University yang berada di Kawasan Industri Jababeka, yang merupakan kawasan industri terbesar di Asia Tenggara, juga sangat memudahkannya menyelesaikan pekerjaan di Securitas Divisi Research. "Dengan banyaknya perusahaan yang ada, tentu saya sudah memiliki network yang memudahkan saya untuk research," ujarnya.
Ia berharap semakin banyak investor generasi muda yang masuk di bursa efek. Sebab, saat ini, populasinya tidak sampai satu persen. Bahkan teman-temannya yang mengambil manajemen keuangan masih mengira bahwa investasi di pasar modal itu gambling atau spekulasi. "Ini pemikiran yang sangat terbelakang," ujar Felicia.
Felicia berpendapat, untuk memajukan perekonomian nasional, tidak boleh berpikir nasionalis sempit. Hal ini karena pemerintah tidak bisa sendiri membangun, tapi membutuhkan investasi dari mana saja. "Karena itu, di bidang birokrasi, yang paling dibutuhkan adalah pembangunan manusia. Orang-orang yang jujur dan transparan harus dipromosikan, sementara yang korup harus dihilangkan," katanya. (*)