Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Organda Klaim Pengguna Bus Bertambah Sejak Ada 'Om Telolet Om'  

image-gnews
Poster om telolet om saat bus melewati Pasar Panorama Lembang, Kabupaten Bandung Barat, 25 Desember 2016. Anak-anak ini menunggu lewatnya bus pariwisata di kawasan wisata Lembang. TEMPO/Prima Mulia
Poster om telolet om saat bus melewati Pasar Panorama Lembang, Kabupaten Bandung Barat, 25 Desember 2016. Anak-anak ini menunggu lewatnya bus pariwisata di kawasan wisata Lembang. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Semarang – Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Semarang mengklaim fenomena “om telolet om”, yang berawal dari kreasi suara klakson, mampu meningkatkan minat publik untuk menggunakan angkutan bus. Suara “telolet” yang kini banyak diburu publik untuk direkam saat bus lewat menjadikan masyarakat mencintai salah satu moda angkutan umum itu.

“Tak hanya anak-anak, saat ini publik mulai minat naik bus karena berharap ada klakson telolet,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang Organda Kota Semarang, Wasi Darono, Senin, 26 Desember 2016.

Menurut Darono, klakson telolet merupakan kreasi para pengemudi yang tak disangka mampu membetot perhatian publik. “Sebenarnya itu kreasi saja, seperti menghias mobil pribadi. Tapi ini kreasi suara klakson untuk angkutan umum,” ucapnya.

Meski tak menjelaskan perbandingan animo publik terhadap bus setelah “om telolet om” merebak, Darono menyebutkan keberadaan bus antarkota-antarprovinsi di Pantai Utara Jawa mulai bersaing memodifikasi klakson telolet untuk memanjakan pengguna. Para pengemudi mengaku klakson bersuara khas telolet banyak dipilih penumpang.

Menurut Darono, selama ini para pengusaha angkutan bus di Kota Semarang yang tergabung dalam Organda tak melarang pengemudinya yang memasang klakson telolet. Dia menilai keberadaan klakson telolet justru menjadi evaluasi bagi Organda agar kreatif dalam menarik minat penumpang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Keberadaan pengguna menjadikan kami kreatif termasuk dengan menggunakan klakson telolet,” katanya. 

Andi Tiansyah, anggota komunitas Bus Lover yang juga pengemudi bus PT Kanaya Kanaya Trans Wisata Jakarta, menyatakan “om telolet om” memang sedang marak. Bahkan, ia menyebutkan, saat ini pengguna bus yang memesan layanan wisata sering meminta layanan khusus klakson telolet. “Itu di luar fasilitas layanan kabin lain, seperti televisi, video, AC, dan Wi-Fi,” kata Andi.

Andi mengaku perusahaan bus tempatnya bekerja tetap tidak menaikkan tarif kendati telah melayani permintaan klakson telolet. Menurut dia, penggunaan klakson khusus itu hanya menggunakan sistem udara yang bisa diproduksi ketika mesin bus menyala. “Sederhana, suara tolelot muncul karena tekanan angin yang diproduksi mesin,” katanya.

EDI FAISOL


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

4 hari lalu

Penumpang melintasi rel kereta api pada jam sibuk di stasiun kereta Gare de Lyon, saat karyawan kereta melakukan aksi mogok massal, di Paris, 3 April 2018. Aksi mogok pekerja kereta di Prancis mengganggu kelancaran perjalanan kereta di Eropa terutama untuk rute perjalanan dari Prancis ke Inggris dan Brussels yang dilayani kereta Eurostar. REUTERS
Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.


Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

23 hari lalu

Polda Metro Jaya menyosialisasikan Operasi Keselamatan Jaya 2024 kepada masyarakat di beberapa titik strategis di Jakarta, pada Senin, 4 Februari 2024. Operasi ini disebut untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas, mengurangi angka kecelakaan, dan pelanggaran. Foto: Humas Polda Metro Jaya
Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.


Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

6 Januari 2024

Shannon Coggins saat di Timor Leste dalam  perjalanannya dari Inggris ke Australia pertengahan Desember 2023 (Instagram/@buckle.up.dorothy)
Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

Mereka melakukan perjalanan melalui Eropa, Kazakhstan, Cina, Laos, Thailand dan Indonesia, lalu mencapai Dili, Timor Leste tanpa naik pesawat.


Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

28 Desember 2023

Pengecekan kelayakan angkutan umum jelang tahun baru. (Dok Antara)
Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat menggelar pengecekan kelaikan angkutan umum jelang Tahun Baru 2024.


Anies Baswedan Sebut Polusi Udara Jakarta Disebabkan Hembusan Angin, Begini Katanya

13 Desember 2023

Capres nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti debat perdana Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2024. Debat perdana tersebut mengangkat topik pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peningkatan layanan publik dan kerukunan warga. ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Anies Baswedan Sebut Polusi Udara Jakarta Disebabkan Hembusan Angin, Begini Katanya

Anies Baswedan mengatakan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta telah melakukan pengendalian polusi udara, termasuk elektrifikasi kendaraan umum


Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024 Dilarang Dipasang di Kendaraan Pelat Kuning, Ini Alasannya

10 Desember 2023

Deretan angkutan kota dengan iklan sosialisasi caleg, memadati Terminal Depok, (2/2). Sejumlah caleg memanfaatkan kaca belakang angkot sebagai media sosialisasi kampanye
Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024 Dilarang Dipasang di Kendaraan Pelat Kuning, Ini Alasannya

Menurut Ketua Bawaslu Rahmat Bagja angkot merupakan fasilitas umum sehingga tidak diperbolehkan dipasang alat peraga kampanye untuk Pemilu 2024


Ada Piala Dunia U-17, Catat Rekayasa Lalu Lintas di Kawasan JIS

11 November 2023

Suasana di sekitar area Jakarta International Stadium (JIS) menjelang Piala Dunia U-17 2023, Selasa, 7 November 2023. TEMPO/Randy
Ada Piala Dunia U-17, Catat Rekayasa Lalu Lintas di Kawasan JIS

Penonton Piala Dunia U-17 juga tidak diperbolehkan membawa kendaraan pribadi ke area JIS.


ITDP Sarankan Reformasi Angkutan Umum Juga Dilakukan di Luar Jakarta

16 Oktober 2023

Bus listrik VKTR-BYD yang beroperasi di jalur non-BRT Transjakarta. Dok. PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk
ITDP Sarankan Reformasi Angkutan Umum Juga Dilakukan di Luar Jakarta

Reformasi angkutan umum itu memerlukan perencanaan sarana transportasi publik yang lebih matang agar pembangunan berjalan lancar.


Politikus PDIP usul Ganjil Genap 24 Jam untuk Atasi Polusi, Pakar: Timbulkan Masalah Baru

26 Agustus 2023

Sejumlah kendaraan bermotor melintas di Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu, 26 April 2023. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyatakan bahwa aturan pembatasan kendaraan ganjil genap di DKI Jakarta diterapkan kembali pasca libur Lebaran 2023 di 26 ruas jalan DKI Jakarta dimulai pada Rabu (26/4).  ANTARA FOTO/Reno Esnir
Politikus PDIP usul Ganjil Genap 24 Jam untuk Atasi Polusi, Pakar: Timbulkan Masalah Baru

Penerapan ganjil genap 24 jam dinilai tidak menyelesaikan persoalan polusi udara di Jakarta


Tekan Polusi Udara Jabodetabek, MTI: Pemerintah Belum Sediakan Angkutan Umum di Kota-kota Penyangga Jakarta

24 Agustus 2023

Suasana langit Jakarta di kawasan Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Selasa 22 Agustus 2023. Terkait buruknya kualitas udara di Jakarta akibat polusi, pemerintah mengeluarkan imbauan untuk kembali wajib menggunakan masker saat di luar rumah. TEMPO/Subekti.
Tekan Polusi Udara Jabodetabek, MTI: Pemerintah Belum Sediakan Angkutan Umum di Kota-kota Penyangga Jakarta

Wakil Ketua MTI Djoko Setijowarno mengatakan wilayah DKI Jakarta 88 persen didukung oleh angkutan umum dan Transjakarta. Solusi atasi polusi udara.