TEMPO.CO, Makassar - Kepala Wilayah Kerja Pelabuhan Paotere Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar Rabuedi menghimbau Kapal Layar Motor tak berlayar akibat cuaca sangat ekstrem karena ombak mencapai 1-2 meter. "Bahkan, ombak di perairan Flores mencapai 2,5 meter. Kami sudah sosialisasi melalui agennya masing-masing," kata Rabuedi di kantor Pelabuhan Paotere, Jumat, 23 Desember.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menerbitkan surat edaran Nomor 194/XII/DN/16 tanggal 20 Desember tentang kewajiban pemantauan cuaca ekstrem. Surat ini dikeluarkan sebagai antisipasi agar kapal yang hendak berlayar benar-benar memperhatikan kondisi cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
Syahbandar mengatakan telah mengabarkan melalui stasiun Radio Pantai. Stasiun Radio Pantai siap menerima pula informasi dari pelayar ke Syahbandar via Stasiun Radio Pantai. "Kemungkinan sampai tanggal 26 Desember itu ombak sampai 1 meter," kata Rabuedi.
Dari pantauan Tempo, puluhan kapal bersandar di Dermaga Pelabuhan Paotere sejak pekan lalu, mulai ukuran bawah hingga yang berbobot 175 Gross Tonnage. Kapal tersebut dterpaksa ditunda keberangkatannya lantaran cuaca buruk.
Terpisah, Syamsul Bakri, 25 tahun juru mudik KLM Cipta Jaya 02 mengungkapkan kapalnya brsandar di Dermaga Pelabuhan Paotere sejak Senin lalu. Rencananya berangkat hari ini (Jumat 23 Desember), namun ada larangan dari Syahbandar Makassar.
"Kami datang kesini agak teduh cuaca, tapi tiba-tiba saya dapat info dari Syahbandar larangan berlayar karena cuaca buruk," ucap Syamsul saat ditemui diatas kapalnya.
Menurut dia, penundaan ini juga sangat bagus demi keselamatan pelayar. Apalagi, ia mengaku jika saat ini memang masuk musim barat, sehingga ombak tinggi. "Yang kami pikir itu yang penting selamat. Dan sesuai informasi Syahbandar kapal bisa kembali berlayar Senin pekan depan," kata pria asal Kabupaten Selayar ini.
Kapal Layar Motor Cipta Jaya ini memiliki tujuh awak kapal yang mengangkut semen lebih seribu sak dan bahan sembako yang akan dibawa ke Maumere, Nusa Tenggara Timur.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah IV mengimbau agar para nelayan waspada. Sebab, gelombang di Selat Makassar bagian Selatan berkisar 2,5 meter, sedangkan di perairan Selayar hingga Flores mencapai empat meter. "Ini sudah cukup berbahaya untuk nelayan. Karena meningkatnya kecepatan angin, meningkat pula tinggi gelombang. Jadi wilayah Selat Makassar bagian Selatan kita sudah berikan peringatan itu sampai 24 Desember," kata Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa BMKG Wilayah IV, Sujarwo, Jumat, 23 Desember.
Menurut dia, saat ini kondisi cuaca di bulan Desember memasuki periode puncak musim hujan wilayah Sulawesi Selatan dan Barat. Intensitas hujan ini diprediksi semakin meningkat hingga Januari 2017. "Sampai Januari cuaca akan meningkat dibandingkan bulan-bulan lain, nanti bulan Februari 2017 baru ada penurunan," dia menuturkan.
Ia mengungkapkan beberapa hari ini angin kencang mengalami peningkatan, rata-rata kecepatan angin sekitar 10-30 kilometer/jam. "Ini akan meningkat hingga 40-50 kilometer/jam. Sekali-kali muncul juga angin kencang dengan kecepatan 60 kilometer/jam," ujar Sujarwo.
Terkait cuaca ekstrem yang terjadi, dia menjelaskan ini akibat menguatnya angin barat menuju ke timur. Kemudian adanya tekanan rendah di perairan Utara Benua Australia dan juga siklon tropis di perairan Utara benua Australia di bawah Nusa Tenggara Barat. "Jadi warga harus tetap siaga jika ada angin kencang," dia menambahkan.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Kolonel Gig Jonias Mozes Sipasuta mengatakan empat anak buah kapal RI Layang-635 hilang kontak karena kondisi geografis. Keempatnya hilang saat menjalankan misi pengawalan terhadap kapal ikan berbendera Filipina di Perairan Talaud, Sulawesi Utara.
“Karena faktor cuaca dan kondisi geografis di lokasi, mereka hilang kontak sejak 14 Desember 2016,” ujar Gig lewat keterangan tertulis, Jumat, 23 Desember 2016.
Dia mengatakan perkembangan lebih lanjut akan diinformasikan kemudian. Saat ditelepon Tempo pada Jumat pagi, Gig sempat mengatakan bahwa pencarian sudah mencapai hari keempat. Gig pun meminta masyarakat sabar menunggu perkembangan pencarian para personel AL tersebut.
DIDIT HARIYADI