TEMPO.CO, Mataram - Cuaca di kawasan Bima, Nusa Tenggara Barat, kembali memburuk dan memerlukan kesiagaan terhadap cuaca ekstrem serupa cuaca yang terjadi Rabu, 21 Desember 2016. Cuaca ekstrem saat itu mengakibatkan seluruh Kota dan Kabupaten Bima mengalami banjir hingga setinggi dua meter.
Kepala Stasiun Meteorologi Bandara Sultan Salahuddin Bima Daryatno mengatakan hujan sedang terjadi di wilayah Kilo, Soromandi, Kota Bima, Wawo, Sape, dan Lambu. Dia memperkirakan hujan akan terjadi hingga sore. "Mewaspadai pertumbuhan awan semakin meningkat. Hampir mirip cuaca hari Rabu kemarin," ujarnya, Jumat, 23 Desember 2016.
Di Mataram, para pengelola hotel berbintang melakukan aksi pengumpulan bantuan berupa pakaian, handuk, dan berbagai kebutuhan sehari-hari di halaman kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat.
Ketua Asosiasi General Manager Hotel Erik Ramadan Tumbelaka mengatakan bantuan ini dikumpulkan dari 70 anggota asosiasi. Pengumpulan dilakukan hingga sore ini. “Masih ditunggu yang belum datang,” ujarnya.
Malam nanti semua bantuan, termasuk bahan makanan, akan diberangkatkan menggunakan truk untuk korban banjir di Bima. “Mari kita peduli korban banjir,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat Lalu Moh Faozal.
Pengumpulan juga dilakukan pegawai Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat di gedung Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat. Dana yang telah terkumpul Rp 32.967.500. "Ini program menghabiskan isi dompet untuk bersedekah,” ucap Sekretaris Daerah Nusa Tenggara Bart Rosiday Sayuti.
Siang ini, Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi juga menyerukan penggalangan dukungan terhadap korban banjir melalui salat Jumat di Masjid Hubbul Wathan, kompleks Islamic Center Nusa Tenggara Barat.
SUPRIYANTHO KHAFID
Baca:
Bocah 10 Tahun Dilaporkan Menghilang Saat Banjir di Bima
Banjir Surut, Dua Rumah Sakit di Bima Kembali Beroperasi
Korban Banjir di Kota Bima Diungsikan