TEMPO.CO, Surabaya - Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak, Surabaya, Eko Prasetyo, mengingatkan masyarakat lebih waspada terhadap dampak siklon tropis Yvette, yang kini muncul di Samudra Hindia, karena bisa merusak dan merugikan.
"Siklon Yvette berdampak terhadap cuaca Indonesia. Siklon ini bisa berdampak terjadinya angin kencang, gelombang laut tinggi, dan hujan lebat. Potensi dampak itu diperkirakan hingga 24 Desember," katanya menanggapi munculnya siklon Yvette di Surabaya, Kamis, 22 Desember 2016.
Menurut dia, posisi siklon Yvette berada di Samudra Hindia sehingga perairan dan daratan Indonesia seperti landasan pacu dari pergerakan angin ke pusat tekanan rendah di perairan selatan Jawa. Dengan kondisi tersebut, kata dia, bisa berdampak terjadinya angin kencang serta hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sejumlah wilayah, seperti Jawa Timur bagian timur dan selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Selain itu, gelombang Laut Jawa, utamanya bagian tengah dan timur, bisa mencapai 2,5-4 meter. Sedangkan di Samudra Hindia, khususnya di selatan Bali hingga NTT, jauh lebih tinggi dari 4 meter. Karena itu, para nelayan dan usaha pelayaran harus mewaspadai tingginya gelombang di sejumlah perairan tersebut agar tidak menimbulkan musibah.
"Apalagi fenomena tersebut dibarengi dengan angin kencang, tidak hanya di perairan tapi juga di daratan. Jadi masyarakat harus lebih waspada agar fenomena alam ini tidak sampai menimbulkan dampak merugikan," ujar Eko.
ANTARA
Baca juga:
KPK Tangkap Pejabat Dinas Pendidikan Saat Minta Suap
FPI Kalimantan Selatan Menggeruduk 15 Toko Retail Modern
KPK Jadwalkan Pemeriksaan Suami Inneke Koesherawati dan Pejabat Bakamla