TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan kondisi geografi Indonesia saat ini menuntut militer membutuhkan banyak pesawat jenis Hercules. Hal itu disampaikan Panglima TNI saat memberikan penghormatan terakhir kepada korban jatuhnya Hercules C-130 A-1334, di Hanggar Kuadron 32 Landasan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur.
“Pasti ada penambahan alat utama sistem pertahanan, TNI masih perlu Hercules," ujar Gatot seperti dikutip dari siaran pers Pusat Penerangan Mabes TNI, Senin, 19 Desember 2016. Panglima belum menjelaskan spesifikasi dan kadar kebutuhan alutsista udara yang bisa mendukung pelaksanaan tugas AU. "Untuk jenis pesawat dan apa yang diperlukan, ada tim tersendiri nanti."
Gatot mengaku sudah mendapat instruksi Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kemampuan alutsista dirgantara dengan memperbarui kualitas dan kuantitasnya. “Sejak awal, Presiden sudah menegaskan bahwa ke depan, untuk pengadaan pesawat terbang, semuanya harus baru," tuturnya.
Instruksi tersebut, ujar Gatot, sudah disampaikan setelah jatuhnya pesawat Hercules di Medan, Sumatera Utara, beberapa bulan lalu. “Begitu Presiden menginstruksikan, harus saya laksanakan."
Terkait dengan Hercules yang jatuh di Wamena, Gatot mengapresiasi seluruh aparat dan masyarakat di Papua yang mendukung proses evakuasi jenazah. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat Wamena, Kepolisian Resor dan Lanud Wamena, Paskhas, Badan SAR Nasional, Komando Distrik Militer Wamena, dan Batalion Infanteri 756,” katanya.
Instansi-instansi tersebut, menurut dia, telah bahu-membahu mengevakuasi jenazah dengan semangat yang luar biasa. "Sehingga (jenazah) bisa segera diterbangkan ke Malang."
Baca: Penyelidikan Jatuhnya Hercules Mulai Hari Ini
Apresiasi pun Gatot sampaikan kepada tim Disaster Victim Identification Kepolisian Daerah Jawa Timur. “Terima kasih atas dedikasi kerja tim DVI Polda Jatim, jenazah bisa dimakamkan mulai malam ini,” tutur Gatot.
Hercules C-130 A-1334 jatuh saat penerbangan dari Timika menuju Wamena. Selain 12 kru termasuk pilot, pesawat yang jatuh itu membawa seorang personel TNI yang menumpang dinas dari Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, menuju Biak. Total korban adalah 13 orang.
Gatot menyampaikan bahwa investigasi jatuhnya Hercules C-130 A-1334 segera dilaksanakan untuk mengetahui penyebab kecelakaan. Investigasi itu juga sebagai bahan evaluasi peningkatan kemampuan TNI AU.
YOHANES PASKALIS