TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 12 orang awak pesawat tercatat menjadi korban jatuhnya pesawat Hercules tipe C-130 dengan nomor pesawat A 1334. Sebanyak 12 orang tersebut terdiri atas instruktur penerbang, penerbang, navigator, hingga teknisi mesin.
Berikut ini adalah detail 12 awak pesawat plus satu penumpang yang menjadi korban meninggal.
1. Mayor Penerbang Marlon A. Kawer sebagai instruktur penerbang
2. Kapten Penerbang J. Hotlan F. Saragih
3. Letnan Satu Penerbang Hanggo Fitradhi
4. Letnan Satu Arif Fajar Prayogi sebagai navigator
5. Pembantu Letnan Satu Lukman Hakim sebagai juru radio udara
6. Pembantu Letnan Satu Suyata sebagai juru mesin udara I
7. Pembantu Letnan Satu Khusen sebagai juru mesin udara II
8. Sersan Mayor Khudori sebagai juru mesin udara II
9. Pembantu Letnan Satu Agung Tri W. sebagai load master I
10. Pembantu Letnan Dua Agung S. sebagai load master II
11. Sersan Mayor Fatoni sebagai load master II
12. Sersan Dua Suyanto sebagai kru tambahan
13. Kapten Rino - penumpang dinas dari satuan radar 242 Biak, Papua.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Infanteri Teguh P.R. mengatakan informasi dari pangkalan TNI AU Wamena pada pukul 06.09 WIT telah hilang kontak pesawat Hercules jenis A-1334 Navex 32 milik TNI AU.
Teguh menambahkan, rute penerbangan pesawat itu dari Timika menuju Wamena dengan pilot Mayor Penerbang Marlon. Pesawat tersebut tengah dalam misi latihan peningkatan kemampuan penerbang dari kopilot menjadi kapten pilot tapi gagal mendarat di Wamena.
Pesawat tersebut membawa 12 kru dan satu penumpang dinas Kapten Rino dari Satuan Radar 242 Biak. Pesawat itu mengalami hilang kontak di sekitar Gunung Lisuwa, Kampung Maima, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya.
Pesawat Hercules itu sedang mengangkut bahan makanan dan sejumlah material lainnya, yang berangkat dari Timika pada Ahad pagi, pukul 05.35 WIT, dan diperkirakan tiba di Wamena pukul 06.13 WIT.
Sebelum jatuh, pesawat sempat kontak dengan tower Bandara Wamena terakhir pukul 06.02 WIT. Pada pukul 06.08 WIT, pesawat ini dapat dilihat dari tower Wamena ketika akan mendarat, tapi semenit kemudian hilang kontak dengan tower.
DANANG FIRMANTO