TEMPO.CO, Tasikmalaya - Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri hanya membawa TS ke Markas Brimob Kelapa Dua. TS dibawa setelah menjalani pemeriksaan di ruang Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota selama tiga jam.
Salah seorang anggota Densus 88 yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, dari tiga orang yang diamankan, yang dibawa hanya satu orang. "Langsung dibawa ke Kelapa Dua, tapi hanya yang perempuan (TS)," katanya, Kamis, 15 Desember 2016. Adapun suami TS, HG, dan anak laki-lakinya dikembalikan kepada keluarganya.
Berdasarkan pantauan Tempo, TS keluar dari ruang Satuan Reserse Kriminal Polresta Tasikmalaya pukul 11.05. Dia didampingi dua polisi wanita Polresta Tasikmalaya.
Baca:
Polisi Tangkap Tiga Jaringan Bahrum Naim Terduga Bom Bekasi
Penangkapan di Tasikmalaya, Ayah HG Tak Percaya Anaknya Teroris
Pola Rekrutmen Teroris Jadikan Perempuan sebagai `Pengantin`
Saat dibawa, TS berpakaian serba hitam plus cadar. Ketika hendak menuruni tangga, dia meminta polisi berhenti sejenak. "Sebentar," ujarnya. TS kemudian mengacungkan jari telunjuk kanan. Dia dengan lantang mengucapkan takbir tiga kali, "Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar."
TS kemudian dibawa menggunakan mobil Toyota Innova warna hitam. Pukul 11.15, mobil meninggalkan Polresta Tasikmalaya.
Pada Kamis, sekitar pukul 05.00, tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap satu keluarga di Kampung Padasuka, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Mereka adalah HG, suami, 39 tahun; TS, istri (37); dan putra mereka (7).
Tim Densus 88 menyita sejumlah barang bukti, antara lain baju rompi yang dilengkapi dua kabel berwarna hitam; beberapa dokumen, seperti buku-buku tebal; dan sepeda motor.
Wakil Kepala Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota Komisaris Polisi Zainal Abidin mengatakan penangkapan itu terkait dengan pengembangan untuk mengungkap kasus terorisme di Jakarta.
Ayah HG, Nana Amin, tidak mempercayai anaknya terlibat terorisme. Menurut dia, pergaulan anaknya biasa-biasa saja. "Biasa-biasa saja. Bukan ngebelain anak saya, ya," tuturnya saat ditemui tak jauh dari kontrakan HG, Kamis, 15 Desember 2016.
Ihwal keseharian menantunya, TS, Nana mengatakan tidak mengetahuinya. HG juga belum pernah berbicara tentang istrinya kepada Nana. Nana mengatakan TS tidak dekat dengan keluarganya.
Adik HG, Herman Suherman, mengatakan kakaknya orang baik. Pergaulannya pun biasa saja. Herman mengakui jarang berkomunikasi dengan HG setelah kakaknya itu keluar dari pabrik kayu. "Jarang ngobrol, jarang ketemu," ucapnya.
Awal HG dan TS menikah, kata Herman, rumah tangga kakaknya biasa saja. Hanya, TS tidak dekat dengan keluarga HG. Namun Herman tidak mengetahui alasannya. "Enggak tahu. Istrinya rada fanatik soal agama," tutur Herman.
CANDRA NUGRAHA