INFO NASIONAL - Rabu, 14 Desember 2016, Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa memberikan bantuan sosial kepada masyarakat penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Pidie, Aceh.
Pemberian bantuan tersebut dilakukan secara langsung oleh Khofifah di pendapa Bupati Pidie dan diterima oleh warga penerima bantuan. Dalam kegiatan tersebut, Mensos bersama Bupati Pidie, Wakil Bupati Pidie, dan Sekretaris Daerah beserta staf Kementerian Sosial memberikan bantuan berupa bahan kebutuhan pokok serta dana pendidikan kepada siswa berprestasi.
Baca Juga:
Jumlah penerima PKH di Kabupaten Pidie sebanyak 15.223 keluarga dengan total bantuan senilai Rp 22.456.930.000. Demikian disebutkan Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Harry Hikmat.
Istimewanya, para penerima bantuan sosial PKH bersama para pendamping dan operator PKH di tujuh kota/kabupaten di Aceh menggalang solidaritas sosial untuk membantu korban gempa bumi pada Rabu, 7 Desember lalu.
Khofifah mengatakan inisiatif para penerima PKH serta tim pendamping dan operator PKH ini merupakan langkah yang sangat positif dan patut dicontoh.
Baca Juga:
“Di tengah-tengah keprihatinan karena musibah gempa, para penerima PKH berempati terhadap saudara-saudaranya yang tertimpa musibah. Ini adalah keteladanan bagi kita semua,” katanya.
Penggalangan dana dilakukan pada 8-13 Desember. Dana yang terkumpul sebesar Rp 30.998.000. Bantuan yang disalurkan dalam bentuk pakaian layak pakai untuk dewasa dan anak-anak, perlengkapan bayi, perlengkapan mandi, perlengkapan salat, beras, pembalut wanita, matras, kain batik panjang, biskuit, susu, dan mi instan. Selain itu, Kemensos menambah 2 dapur umum, 2 unit mobil, serta 1 unit motor untuk meningkatkan mobilisasi penanggulangan bencana.
Di samping memberikan bantuan, tim pendamping dan operator PKH akan memberikan play therapy atau terapi bermain untuk penanganan kondisi psikologis pada korban gempa, khususnya anak-anak. Pemerhati anak sekaligus Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi, turut hadir memberikan penguatan kepada Tim Psikososial Kementerian Sosial RI dalam upaya memulihkan dan menyembuhkan trauma anak-anak korban gempa Aceh.
“Kak Seto merupakan bagian dari tim Kemensos. Beliau kita libatkan untuk membantu mempercepat pemulihan trauma anak-anak karena beliau sudah berpengalaman dalam penanganan psikososial anak-anak korban bencana,” kata Khofifah.
Khofifah berharap tim psikososial dapat melakukan penyembuhan trauma lebih dini dan menggunakan metode yang tepat agar korban bisa segera dipulihkan.
Kak Seto mengatakan terapi psikososial bagi korban gempa Aceh, terutama anak-anak harus dilakukan sedini mungkin. Sebab, luka jiwa yang membekas pada anak-anak akan menimbulkan perasaan mudah takut, mudah curiga, tidak percaya, hingga tidak bisa bekerja sama. (*)