TEMPO.CO, Kupang - Seorang pria yang diduga mengalami stres dan belum diketahui identitasnya menyerang siswa Sekolah Dasar Negeri (SD) I Sabu Barat, Nusa Tenggara Timur, hingga tujuh orang siswa mengalami luka. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Seorang pria diduga stres masuk ke sekolah dan menyerang siswa di sana, tujuh orang yang luka. Tidak ada yang meninggal," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Ajun Komisaris Besar Julest Abaraham Abast yang dihubungi Tempo dari Jakarta, Selasa, 13 Desember 2016.
Baca:
Terima Suap, 29 Staf Lembaga Keuangan Hong Kong Ditangkap
Jokowi Dianggap Langgar HAM dalam Kasus Ahok, Ini Alasannya
Peristiwa sadis itu terjadi secara tiba-tiba saat siswa di sekolah tersebut sedang mengikuti kegiatan belajar-mengajar (KBM) sekitar pukul 09.00 Wita. Pelaku yang diduga stres tersebut masuk ke sekolah itu dan langsung menyerang siswa dalam sekolah itu. "Pelakunya sudah kami amankan. Belum diketahui motifnya," kata Jules.
Pelaku memasuki ruangan kelas V SDN 1 Sabu Barat, saat itu pelaku memegang pisau di tangan. Pelaku langsung menuju ke bangku belakang yang ditempati Naomi Oktoviani Pawali, 11 tahun, lalu memutar wajah anak SD tersebut dan menusuk leher korban dengan pisau yang dipegangnya.
Siswa yang mengetahui peristiwa itu langsung berlarian keluar ruang kelas dan mendatangi Koramil 1627/04-Sabu Raijua untuk menyelamatkan diri. "Para siswa yang mengalami luka saat ini telah dirawat di Puskesmas Seba, ibu kota (Kabupaten) Sabu Raijua," katanya.
Dia membantah kasus penyerangan itu akibat dari tindakan teroris, dan pelakunya hanya satu orang, bukan delapan orang seperti yang tersebar di dunia maya. Karena itu, dia meminta masyarakat tetap tenang, dan tidak mengambil tindakan anarkis. "Percayakan kepada kami untuk menangani kasus ini," katanya.
Berikut ini nama tujuh anak yang menjadi korban penikaman pria yang disebut stres itu.
1. Juniarto Ananda Apri Dimu, laki-laki, 11 tahun, luka robekan pada pipi kiri, lengan kanan bagian dalam, dan daun telinga bagian kanan.
2. Naomi Oktoviani Pawali, perempuan, 10 tahun, luka pada leher dan bibir depan.
3. Maria Katrina Yeni, perempuan, 8 tahun, luka pada leher, jari tunjuk, dan jari tengah.
4. Gladis Riwu Rohi, perempuan, 11 tahun, luka pada leher dan jari.
5. Dian Suryanti Kore Bunga, perempuan, 11 tahun, luka leher.
6. Alberto Tamelan, laki-laki, 10 tahun, luka leher.
7. Aldi Miha Djami, laki-laki, 11 tahun.
YOHANES SEO