TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Bambang Suswantono memastikan bahwa proses pergantian jaga Istana pada Ahad ini tidak ada. Dan, ia membantah dugaan liburnya pergantian jaga Istana Kepresidenan karena faktor ancaman bom dari sel teroris Bekasi.
"Hari ini tidak ada pergantian jaga Istana Kepresidenan. Memang tidak dijadwalkan dan bukan karena disebabkan faktor lain," ucap Bambang sebagaimana dikutip dari siaran pers Istana Kepresidenan, Minggu, 11 Desember 2016.
Sebagaimana diberitakan sebelumnyanya, pada Sabtu kemarin, Densus 88 Anti Teror berhasil menangkap empat warga Bekasi yang dikabarkan akan melakukan serangan bom bunuh diri di depan Istana Kepresidenan Ahad ini pada saat proses pergantian jaga Istana Kepresidenan. Keempat orang yang telah dinyatakan sebagai tersangka itu berinisial MNS, S, AS, dan DYN.
Adapun bom yang akan mereka gunakan, menurut Kepolisian, berjenis high explosive. Hal itu dikarenakan berat bom sendiri mencapai 3 kilogram dan memiliki jangkauan pengaruh ledak hingga 300 meter dari pusat ledakan.
Bambang menjelaskan bahwa salah satu alasan tak adanya pergantian jaga Istana Kepresidenan hari ini karena memang hal itu tak dilakukan pada pekan pertama tiap bulan. Ia berkata, pergantian jaga hanya dilakukan pada pekan kedua.
Selain itu, kata ia, jadwal pergantian jaga juga menyesuaikan dengan jadwal pasukan pengamanan presiden sendiri maupun agenda Presiden Joko Widodo. Jika agenda Presiden Jokowi pada Ahad pekan kedua membutuhkan banyak Paspampres, maka pergantian jaga akan dilakukan pada pekan keempat saja.
"Seperti bulan Agustus dilaksanakan di minggu ke-4 karena pada pertengahan bulan bersamaan dengan rangkaian acara Peringatan HUT-RI," ujarnya.
Bambang memastikan proses pergantian jaga yang bersifat terbuka untuk umum ini akan tetap ada ke depannya. Apalagi, proses ini adalah permintaan langsung Presiden Joko Widodo agar Istana Kepresidenan tak terkesan angker bagi. masyarakat.
"Tentunya akan terus dilaksanakan, mengingat Prosesi Jaga Istana ini merupakan arahan langsung Presiden, sebagai upaya mendekatkan Istana dengan masyarakat. Dan Prosesi Jaga Istana sangat dinantikan masyarakat," ucap Bambang menehaskan.
Secara terpisah, Kepala Bagian Mitra Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan bahwa rencana teroris Bekasi menyerang Istana Kepresidenan masih simpang siur saja. Meski bom-nya nyata ada, targetnya yang belum pasti.
ISTMAN MP