TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Badan SAR Nasional (Basarnas) memimpin tim SAR gabungan dalam membantu pencarian korban gempa bumi berkekuatan 6,4 SR di Provinsi Aceh yang terjadi pada Rabu lalu. Saat ini, tim sar gabungan fokus pada lima titik pencarian.
“Kelima titik itu di antaranya, di Leung Putu, Mereudu, Uleeglee, Trenggading, dan Darul Ulu. Kelima lokasi ini berada di Kabupaten Pidie Jaya,” kata Sutopo secara tertulis, Jumat, 9 Desember 2016.
Koordinator Komunikasi Basarnas Barokna mengatakan dalam upaya pencarian ini, tim SAR mengerahkan setidaknya 484 personel. Tim Basarnas sendiri berjumlah 140 personel. Mereka berasal dari beberapa wilayah, seperti Jakarta dan Jambi. Adapun target utama pencarian reruntuhan, kata Barokna, yaitu pasar dan ruko yang terletak di Mereudu.
"Upaya pencarian kami berakhir setelah tidak ada lagi laporan warga yang hilang dari masyakarat," ujar Barokna.
Dalam upaya pencarian korban di gedung, tim SAR menggunakan beberapa alat seperti life locator, life detector, search cam, dan Pal CSSR. Jakarta Rescue juga turut menerjunkan dua anjing pelacak untuk membantu upaya pencarian di Mereudu.
Dalam operasi pencarian, Barokna mengatakan personel tim SAR menghadapi hambatan saat menghadapi reruntuhan berjenis ‘pancake’. Menurut Barokna, biasanya hal itu terjadi pada bangunan bertingkat. Untuk menjaga keamanan dalam penyelamatan korban, Barokna menuturkan dalam sektor pencarian dan penyelamatan Basarnas telah menetapkan seleksi ketat dalam melibatkan relawan SAR.
Hingga hari ini, kata Barokna, pos komando utama yang berlokasi di Pidie Jaya menyebutkan total korban jiwa meninggal dunia berjumlah 100 orang dan yang sudah berhasil diidentifikasi sebanyak 92 orang. Rinciannya, korban yang berada di Pidie Jaya ada 88 jiwa, di Bireuen ada 2 jiwa, dan Pidie ada 2 jiwa. Sedangkan korban luka berjumlah 589 jiwa, dengan rincian luka berat 127 jiwa dan luka ringan 462.
LARISSA HUDA