TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Komisaris Besar Martinus Sitompul, mengatakan pihaknya mempunyai bukti adanya aliran dana dalam kasus dugaan percobaan makar. "Tentu tidak bisa kami buka di publik," kata dia di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Desember 2016.
Informasi itu, menurut Martinus, termasuk dalam informasi proses penyelidikan dan penyidikan yang dikecualikan dibuka sesuai dengan Pasal 17 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. "Berapa jumlah uang, dari siapa, siapa menerima, ada berapa kali pengiriman, menjadi materi penyidikan," ujar Martin.
Menurut dia, informasi tersebut akan dibuka nanti di proses persidangan. "Dan aliran dana tersebut akan disampaikan ke publik, apabila ada permintaan khusus. Sampai saat ini, belum ada permintaan informasi itu dibuka."
Dalam pernyataan sebelumnya, Martin menyebutkan bahwa polisi melacak ada bukti transfer pendanaan untuk demonstrasi yang diduga bertujuan menggulingkan pemerintah.
Baca: Polisi Temukan Bukti Transfer Pendanaan Rencana Makar
Polisi menangkap 11 orang di lokasi berbeda pada Jumat dinihari hingga pagi, 2 Desember 2016. Di antaranya adalah Ratna Sarumpaet, Rachmawati Soekarnoputri, Sri Bintang Pamungkas, dan Ahmad Dhani. Mereka diduga terlibat dalam pemufakatan jahat hendak menggulingkan pemerintah yang sah. Mereka diduga hendak menggerakkan massa Aksi Bela Islam III yang menggelar doa bersama di Monas untuk menduduki DPR-MPR.
Sri Bintang membantah ada orang yang mendanai kegiatannya itu. "Anak buah saya cuma 15, peralatan kami hanya spanduk, selebaran, dan bendera," ujar Bintang di Polda Metro Jaya, Selasa, 6 Desember. Namun dia mengakui memang ingin berdemonstrasi di depan DPR. Menurut dia, hal itu legal.
Baca: Rahmawati: Saya Tidak Berupaya Makar
Rachmawati juga menyangkal adanya aliran dana ke rekeningnya sebesar Rp 300 juta. Menurut Rachmawati, kalaupun ada transfer dana kemungkinan itu untuk kebutuhan logistik unjuk rasa 2 Desember 2016.
Dana untuk kebutuhan logistik itu, menurut Rachmawati, sudah tercantum dalam surat pemberitahuan ke Polda Metro Jaya. "Demo kan perlu makan dan minum, tapi kan sekadarnya. Uang segitu nggak cukup buat makar, itu cuma cukup buat makan bakso dan air mineral buat orang demo," kata Rachmawati dalam jumpa pers di kediamannya di Jakarta, Rabu, 7 Desember 2016.
REZKI ALVIONITASARI | INGE KLARA
Baca juga:
Dijerat UU ITE, Polisi Dalami Keterlibatan Hatta Soal Makar
Kapolri Minta Pencarian Korban Pesawat M-28 Diperpanjang