TEMPO.CO, Ternate - Kerugian akibat banjir yang melanda lima desa di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, mencapai ratusan miliar. Hal itu dikemukakan Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara Ridwan Samad.
Menurut Ridwan, berdasarkan data yang dihimpun BPBD Maluku Utara, jumlah kerugian itu akibatnya rusaknya rumah penduduk, bangunan milik pemerintah, lahan pertanian, hingga matinya hewan ternak milik warga. “Kami mempredikisi jumlah kerugian mencapai ratusan miliar,” katanya kepada Tempo, Kamis, 8 Desember 2016.
Ridwan menjelaskan, sedikitnya 1.400 rumah penduduk rusak. Bangunan milik pemerintah yang juga rusak sebanyak delapan unit. Terdiri dari gedung sekolah, puskesmas dan kantor Polsek.
Selain itu, ratusan hektare lahan pertanian miliki warga tertimbun lumpur. Sebanyak 11 ekor ternak sapi mati terseret banjir. Sejumlah infastruktur lainnya juga mengalami kerusakan, seperti jalan dan jembatan.
Ridwan mengatakan, banjir juga menyebabkan aktivitas pemerintahan dan kegiatan ekonomi terganggu. Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan bahkan memutuskan untuk meliburkan sekolah untuk sementara waktu. “Kita tunggu sampai kondisi kembali normal,” ujarnya.
Ihwal ribuan penduduk yang mengungsi di tiga lokasi, menurut Ridwan, secara bertahap sudah mulai kembali ke rumahnya masing-masing. Air yang menggenangi rumah warga mulai surut. Namun masih banyak yang bertahan di tempat pengungsian karena belum semua rumah warga bebas dari genangan banjir. "Kami masih terus bekerja untuk membantu mereka," ucap Ridwan.
Bupati Halmahera Selatan Baharain Kasuba menjelaskan, lima desa yang dilanda banjir, Senin, 5 Desember 2016, adalah Desa Laiuwi, Buton, Anggai, Air Mmangga dan Desa Ake Gula. Banjir terjadi akibat meluapnya air Sungai Buton setelah hujan deras turun beberapa hari. “Tim tanggap darurat masih bekerja membantu warga,” tuturnya saat dihubungi Tempo, Kamis, 8 Desember 2018.
Pulau Obi adalah salah satu pulau di Maluku Utara yang berada di arah selatan dari pulau Halmahera. Luas wilayahnya meliputi 2.542 kilometer persegi. Sekitar 20 ribu jiwa penduduk mendiami pulau tersebut.
BUDHY NURGIANTO