TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo memastikan akan berkunjung ke Pidie Jaya, Aceh, untuk mengecek kondisi di sana pasca bencana gempa 6,4 skala Richter tadi pagi, Rabu, 7 Desember 2016. Namun, ia belum bisa memastikan kapan akan berangkat.
"Sedang dipersiapkan. Tetapi, waktunya belum tahu kapan tepatnya," ujar Presiden Joko Widodo di Bali Nusa Dua Convention Center.
Presiden Joko Widodo melanjutkan bahwa ia tidak ingin kehadirannya mengganggu penanganan atau proses evakuasi yang tengah berjalan di Pidie Jaya. Oleh karena itu, kata ia, keberangkatannya akan ditentukan berdasarkan laporan kondisi di sana.
Presiden Joko Widodo mengatakan sudah mengirim Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menteri Kesehatan Nila Moloek, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Mereka akan memantau dan melaporkan kondisi di sana tiap jamnnya.
"Semuanya terjun. Karena setiap jam yang saya ikuti, korbannya terus bertambah. Bantuan juga sudah diberangkatkan sore ini," ujar Presiden Joko Widodo.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pihaknya telah memberlakukan waktu tanggap darurat hingga 20 Desember mendatang untuk proses evakuasi dan pencarian korban gempa bumi Aceh. "Hal ini karena jumlah korban dan kerusakan akibat gempa terus bertambah," kata Sutopo saat ditemui di kantornya pada Rabu, 7 Desember 2016.
Sutopo mengatakan hingga pukul 15.00 WIB, pihaknya telah menemukan 94 korban meninggal akibat bencana tersebut. Jumlah tersebut berasal dari Kabupaten Pidei Jaya sebanyak 91 orang, Pidei 1 jiwa dan Kabupaten Bireuen 2 jiwa. Sedangkan korban luka berat sebanyak 128 jiwa. Terdiri dari Pidie Jaya 125 orang, Bireuen 3 jiwa.
ISTMAN MP | AVIT HIDAYAT
Baca juga:
Ormas PAS dan DDI Paksa Kebaktian KKR di Bandung Dihentikan
Saham Sari Roti Turun, Dampak Bantahan Bagi Roti Gratis?
Pembubaran KKR, Hendardi: Polisi Harus Bertanggung Jawab