TEMPO.CO, Pidie - Sekitar 30-an anggota rombongan pengantar pengantin dari Padang, Sumatera Barat, ke Mereudu, Pidie Jaya, hingga saat ini masih terjebak reruntuhan ruko. Mereka menjadi korban gempa bumi yang menghantam Pidie pada Rabu subuh, 7 Desember 2016.
Dari jumlah tersebut, baru delapan orang yang dievakuasi. Mereka ditemukan dalam kondisi meninggal. "Termasuk mempelai pria yang masih ada di dalam reruntuhan," ujar Ratna, 50 tahun, warga di sekitar lokasi reruntuhan.
Menurut Ratna, seharusnya mempelai yang belum diketahui namanya tersebut Rabu ini akan melangsungkan pernikahan di kawasan Meureudu. Untuk mempersiapkan acara itu, mereka tiba lebih awal dan menginap di sebuah ruko milik keluarga di kawasan pusat Kota Meureudu.
Diperkirakan ada 22 orang lagi yang masih tertimbun rumah toko yang ambruk nyaris rata dengan tanah itu. Saat ini, anggota TNI, polisi, relawan PMI, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah sedang bekerja keras mencari korban menggunakan ekskavator.
Berdasarkan data dari berbagai sumber, jumlah korban meninggal akibat gempa 6,4 skala Richter di pesisir utara Aceh, dengan episentrum di kawasan Pidie Jaya, kini mencapai 52 orang. Hingga saat ini, BMKG merilis telah 12 kali gempa susulan terjadi di kawasan itu.
IMRAN M.A.