TEMPO.CO, Pekanbaru - Sebuah kapal motor pengangkut 19 ton kelapa sawit dibajak lima orang bersenjata tajam di Kuala Parit, Sungai Buluh, Indragiri Hilir. "Nakhoda dan anak buah kapal diikat kemudian ditirunkan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo, Selasa, 6 Desember 2016.
Guntur mengatakan, peristiwa itu berawal saat Kapal Motor Dua Putra yang dinahkodai Wawan, 22 tahun, warga Desa Pungkat, beserta satu anak buah kapal, melintas di perairan Kuala Parit mengangkut kelapa sawit. Rencananya buah sawit tersebut akan diantar ke perusahaan PT ISK di Sungai Sejuk, Kecamatan Kempas, Indragiri Hilir.
Tanpa diduga, kapal motor yang dikemudikan Wawan diserempet sebuah pompong yang diisi lima orang tak dikenal. Para pelaku kemudian melompat ke dalam kapal motor dan mengancam nakhoda dengan senjata tajam. Selanjutnya pelaku mengikat nahkoda dan anak buah kapal lalu menurunkan secara paksa Desa Pulau Palas.
"Kapal motor kemudian dikuasai oleh pelaku," kataya.
Beruntung korban yang ditinggalkan dalam kondisi tangan terikat mendapat pertolongan dari masyarakat sekitar. Kepolisian Sektor Tembilahan Hulu langsung melakukan penyelidikan begitu mendapat laporan warga.
Polisi melakukan penyisiran sungai hingga ke Desa Pungkat. Namun kapal motor itu berhasil ditemukan di perairan Parit Lakum. Rupanya kawanan pembajak tahu kedatangan polisi. Belum sempat didekati, dua pelaku langsung melarikan diri dengan cara melompat ke sungai dan kabur ke daratan. Atas kejadian itu, korban mengalami kerugian hingga Rp 55 juta.
Belum diketahui identitas para pelaku. Polisi masih melakukan pengembangan dan pengejaran. "Kasus saat ini sedang ditangani Polsek Tembilahan Hulu untuk penyelidikan lebih lanjut," ucap Guntur.
RIYAN NOFITRA