TEMPO.CO, Jakarta - Kualitas program tayangan televisi periode September-Oktober 2016 masih di bawah standar. Indeks kualitas keseluruhan 3,44. “Ini masih di bawah standar KPI 4,00," kata Ketua Tim Penyelenggara Survei Ikatan Sarjana Komunikasi, Endah Marwani, saat menggelar hasil survei Kualitas Siaran Televisi, di Hotel Ibis, Jakarta, Senin, 5 Desember 2016. Survei dilakukan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) dan 12 perguruan tinggi.
Hasil survei ini menurun jika dibandingkan dengan hasil survei periode kedua, Mei-Juni 2016. Dari 3,40 naik menjadi 3,56. Namun pada survei keempat, malah turun menjadi 3,44, sehingga makin jauh dari standar KPI 4,00.
KPI juga sedang melakukan survei terhadap sembilan program siaran televisi yaitu, wisata budaya, acara anak-anak, religi, talkshow, variety show, komedi, sinetron, dan infotaintment. "Acara anak-anak dan sinetron menurun signifikan." Indeks kualitasnya turun dari 4.09 menjadi 3.69. Sedangkan sinetron, dari 3.08 menjadi 2.96.
Acara wisata budaya menurun sebesar 0.16 poin dari 4.31 menjadi 4.15. Meski nilainya turun, acara wisata budaya tetap di atas standar 4.00.
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Yuliandre Darwis menyoroti penurunan program berita dari 3,57 menjadi 3,55. Ia menuturkan penurunan terendah terjadi pada indikator independensi dan keberimbangan berita. "Sesuai dengan kode etik jurnalistik, berita harus berimbang, baik, benar, adil dan merata, itu yang harus dikedepankan."
Koresponden survei ini 119 pemirsa ahli di 12 kota dengan karakteristik berpendidikan S1, aktif menonton televisi, bekerja dalam bidang tertentu, dan berusia sekitar 20 sampai 60 tahun. Perguruan tinggi yang terlibat adalah Universitas Kristen Indonesia Maluku, Universitas Hasanuddin Makasar, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Universitas Tanjungpura Pontianak, Universitas Udayana Bali, Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Padjajaran Bandung, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Andalas Padang, Universitas Sumatera Utara Medan.
KPI berharap survei ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi Komisi Penyiaran Indonesia dan stasiun televisi untuk memberikan tayangan yang berkualitas. "Ini menjadi catatan publik agar lembaga penyiaran sebagai penyalur kecerdasan bangsa berfungsi dengan baik," ujar Yuliandre.
Wahyu Dhyatmika| Akhmad Mustaqim