TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal M. Tito Karnavian mengadakan komunikasi jarak jauh atau video conference bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 29 November 2016. Mereka berkomunikasi dengan jajaran kementerian dan kepolisian di daerah.
Tito mengatakan telekomunikasi ini berhubungan dengan persiapan libur Natal dan Tahun Baru. Kegiatan ini dihadiri juga oleh perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jasa Marga, dan Pertamina.
"Pengamanan akan maksimal, terutama di tempat ibadah," kata Tito saat konferensi pers. Menurut dia, polisi telah mengantisipasi potensi konflik.
Ada pun soal lalu lintas, polisi juga sedang mengecek jalur-jalur seperti Tol Cipali, Pantura, dan exit tol Brebes. "Supaya peristiwa yang lalu, yang negatif-negatif, tidak terulang," kata Tito.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan akan menilik beberapa moda angkutan laut, udara, kereta api, dan darat. "Kami akan cek pesawat-pesawat, kereta api, dan kapal. Semua wilayah melakukan hal yang sama," ujarnya.
Kementerian Perhubungan juga mengantisipasi jalan-jalan yang kemungkinan terjadi kemacetan, seperti beberapa tempat di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan stok pangan cukup. "Beras cukup untuk 6 bulan," kata dia. "Ketersediaan bahan pokok di luar beras sampai Februari siap."
Menurut Enggartiasto, kekhawatiran tertuju pada distribusi, karena pengaruh cuaca dan pembatasan akibat kemacetan yang mungkin akan terjadi.
Kementerian Perdagangan akan bersosialisasi ke distributor-distributor utama supaya segera mengirim barangnya ke distributor sampai ke pasar. "Kami juga akan kunjungan ke pasar-pasar besar memantau secara langsung dan distribusi segera disiapkan jauh-jauh hari," tuturnya.
Enggartiasto meminta pedagang menghindari penimbunan pangan. "Kalau ada indikasi penimbunan, kami akan koordinasi dengan kepolisian," kata dia.
Enggartiasto juga mengatakan gejolak pangan tidak perlu dikhawatirkan. "Kami tidak mau pasar terganggu. Manakala ada gejolak yang tidak wajar, kami akan intervensi."
Baca:
Pembelaan Ahmad Dhani Soal Nama Hewan & Tuduhan Hina Jokowi
DNA Cocok, Mario Teguh Mohon Kiswinar Tak Penjarakan Dia
Paguyuban Bangka Tidak Dukung Ahok: 'Dia Akan Masuk Penjara'
REZKI ALVIONITASARI