TEMPO.CO, Cirebon – Kepolisian Daerah Jawa Barat belum memonitor kelompok yang akan berangkat ke Jakarta. Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis juga meminta aspirasi cukup dilakukan di Cirebon saja.
“Belum termonitor, mudah-mudahan tidak ada,” kata Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Bambang Waskito setelah Launching Panic Button Polres Cirebon Kota, Senin, 28 November 2016. Bambang menambahkan, pihaknya akan memberikan pelayanan unjuk rasa karena memang diperbolehkan berdasarkan undang-undang yang ada.
Hanya, Bambang tetap meminta kepada pengunjuk rasa untuk mematuhi semua ketentuan yang berlaku terkait dengan pelaksanaan aksi demo. “Seperti tetap mengajukan izin,” ujar Bambang.
Selain itu, pendemo tetap harus menjaga ketertiban dan tidak merusak. Bahkan Bambang pun berharap agar masyarakat di Jawa Barat tidak perlu berbondong-bondong berangkat ke Jakarta. Sebab, menurut dia, permasalahan dugaan penistaan agama yang dilakukan calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, saat ini sudah ditangani kepolisian dan berkasnya sudah diserahkan ke kejaksaan. “Tidak usah menekan seperti itu,” tuturnya.
Saat ditanyakan adanya surat edaran kepada pengurus bus untuk tidak mengangkut pendemo yang akan ke Jakarta, Bambang mengaku tidak melakukan pelarangan tersebut. “Hanya mengurangi,” ucap Bambang. Bambang hanya meminta agar perusahaan-perusahaan jasa transportasi untuk mengurangi armada yang akan digunakan mengangkut pendemo yang akan ke Jakarta pada 2 Desember mendatang.
Baca Juga:
Baca:
Begini Game Pesta Kelamin di Kalibata yang Digerebek Polisi
Kyle Jenner Klarifikasi Soal Bibir Kendall
Sindir AHY, Anies: Apa yang Pernah Dikerjakannya?
Adapun bagian operasional PO Sahabat, Encu Syamsudin, mengakui mendapatkan surat imbauan dari kepolisian. Surat tersebut menjelaskan sanksi yang bisa diberikan kepolisian jika PO menyediakan fasilitas bagi peserta aksi yang berujung tindak pidana. “Isinya kurang-lebih seperti itu. Bukan larangan, tapi imbauan,” kata Encu. Namun, menurut Encu, hingga saat ini pihaknya belum menerima order untuk membawa massa yang hendak melakukan aksi demo ke Jakarta.
Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis juga meminta kepada semua warga Kota Cirebon untuk tidak berangkat dan melakukan aksi demo ke Jakarta pada 2 Desember mendatang. “Kalau ingin menyampaikan aspirasi, tidak perlu ke Jakarta,” ujar Azis. “Lebih baik energi yang ada digunakan untuk berdoa.” Pihaknya pun, menurut Azis, masih terus membangun komunikasi dengan sejumlah ormas yang ada di Kota Cirebon untuk tidak melakukan aksi demo ke Jakarta.
IVANSYAH