TEMPO.CO, Surabaya - Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jawa Timur bakal menggelar tabligh akbar di Masjid Al Falah, Jalan Raya Darmo, Surabaya, Ahad, 27 Movember 2016. Ketua Front Pembela Islam Jawa Timur, Haidar al-Hamid mengatakan, tabligh akbar tersebut sebagai persiapan menuju unjuk rasa besar-besaran Aksi Bela Islam III pada 2 Desember di Jakarta.
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Bachtiar Nasir, dijadwalkan hadir dalam kegiatan yang dilaksanakan pada pukul 08.00-11.00 itu. “Kami ingin meneguhkan sikap sebelum berangkat ke Jakarta melalui tabligh akbar itu,” kata Haidar, Jumat, 25 November 2016.
Haidar berujar organisasi kemasyarakatan Islam di Jawa Timur, khususnya FPI, tetap akan berangkat ke Jakarta seperti unjuk rasa 4 November. Hanya saja, kata Haidar, pola pemberangkatannya akan dirapikan. “Sekarang kami lebih secret dalam berangkat ke Jakarta, sebab Kapolri sudah bilang bahwa demo 2 Desember ada potensi makar,” katanya.
Menurut Haidar, walaupun ada imbauan dari aparat kemanan agar membatalkan demo 2 Desember, namun FPI Jawa Timur tetap mengirim massa ke Jakarta untuk mendesak aparat penegak hukum memenjarakan calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait kasus penodaan agama. “Ini panggilan agama, tuntutan kami satu, penjaharan Ahok,” ujar dia.
Sekretaris Jenderal GUIB Jawa Timur Muhammad Yunus berujar secara organisasi pihaknya belum memutuskan untuk memberangkatkan massa ke Jakarta. Karena itu tabligh akbar di Al Falah dimaksudkan sebagai medium untuk memutuskan berangkat tidaknya ke Jakarta. “GUIB Jawa Timur terdiri atas 70 ormas, kami ingin menyatukan pandangan soal demo 2 Desember dalam tabligh akbar itu,” kata Yunus.
Baca Juga:
Yunus menuturkan tabligh akbar di Al Falah lebih dimaksudkan sebagai forum dialog antar-pimpinan ormas Islam seluruh Jawa Timur untuk memutuskan sikap. Bila disepakati mengirimkan massa ke Jakarta, kata dia, GUIB akan mengatur teknis pemberangkatannya. “GUIB mengkoordinir agar massa yang berangkat ke Jakarta tertib,” katanya.
Yunus mengimbuhkan, sikap 70 ormas Islam di Jawa Timur sejauh ini belum seragam dalam menyikapi demo 2 Desember. Sebagai wadah ormas Islam, kata dia, GUIB ingin mengakomodasi perbedaan sikap itu agar tidak berjalan sendiri-sendiri. “Kami mengakomodasi keinginan mereka, nanti diputuskan di tabligh akbar,” ujarnya.
KUKUH S. WIBOWO