TEMPO.CO, Jakarta - Helikopter Bell 412 EP milik TNI Angkatan Darat (TNI-AD) hilang kontak dalam perjalanan dari Bandar Udara Juwata Tarakan ke Long Bawan, Malinau, Kalimantan Utara, Kamis, 24 November 2016. Helikopter kehilangan kontak setelah sekitar 30 menit di udara.
“Tim SAR akan melakukan pencarian besok,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI Brigadir Jenderal Wuryanto saat dihubungi, Kamis, 24 November 2016.
Wuryanto mengatakan helikopter terbang dari Tarakan pada 10.54 WITA. Pada 10.57, heli melakukan kontak terakhir dengan Tarakan Tower dan diarahkan mengontak Malinau Tower.
Kontak pertama dengan Malinau Tower terjadi pada pukul 11.16. Namun setelah 11.29 tidak ada kontak lagi. Berdasarkan laporan terakhir, posisi helikopter berada di 8 nautical mile (sekitar 15 kilometer) dari Malinau dan berada di ketinggian 2.500 kaki (762 meter).
Baca juga: Helikopter TNI AD Hilang Kontak di Malinau, Kalimantan Utara
Menurut Wuryanto, helikopter membawa lima orang awak termasuk Captain Pilot Lettu Yohanes Syahputera. Mereka bertugas membawa logistik pengamanan perbatasan (pamtas). Helikopter seharusnya tiba di Long Bawan, Malinau sekitar pukul 11.50 WITA.
Wuryanto mengatakan upaya pencarian dan evakuasi helikopter tersebut akan dilanjutkan besok pagi.
Bell 412 adalah helikopter serbaguna yang diproduksi oleh Bell Helicopter Textron, perusahaan pembuat helikopter yang berpusat di Fort Worth, Texas, Amerika Serikat. Heli ini memiliki kapasitas angkut maksimum 13 penumpang atau muatan sebesar 2.040 kilogram.
Baca:
Din Syamsuddin: Kalau Ahok Lepas, Saya Pimpin Perlawanan
Kata Prabowo Soal Ahok dan Aksi Bela Islam pada 2 Desember
Buni Yani Tersangka, Begini Tanggapan FPI
VINDRY FLORENTIN