Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Ahok Berlanjut, Ketua RMI Imbau Tak Turun ke Jalan

image-gnews
Relawan aksi demonstrasi membagikan air mineral untuk berwudhu, di depan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, 4 November 2016. Tempo/Egi Adyatama
Relawan aksi demonstrasi membagikan air mineral untuk berwudhu, di depan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, 4 November 2016. Tempo/Egi Adyatama
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Robithoh Ma’had Islamiyah (RMI) Jawa Timur, aliansi Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama KH Ahmad Reza Zahid menyerukan agar umat Islam tidak turun ke jalan pada 25 November dan 2 Desember 2016. “Penetapan tersangka terhadap Gubernur DKI non aktif Basuki Tjahaja Purnama sudah cukup memenuhi keinginan umat Islam,” kata Gus Reza kepada Tempo, Kamis 24 November 2016.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Mahrusyiah Lirboyo Kediri ini meminta proses hukum kepada Ahok dilakukan secara terbuka dan transparan. Namun ia mengakui langkah hukum yang dilakukan Kapolri terhadap Ahok patut diapresiasi. Karena itu konflik SARA yang diduga dilakukan Ahok atas pernyataannya dalam menyitir ayat Al Quran Surat Al Maidah sudah masuk ke ranah hukum.

Menurut dia, saat ini yang bisa dilakukan masyarakat khususnya umat Islam adalah mendesak aparat Kepolisian, Kejaksaan, hingga Pengadilan yang akan menyidangkan kasus Ahok agar terbuka dan profesional. Aparat penegak hukum tak boleh memihak ataupun melindungi tersangka meski yang bersangkutan berstatus pejabat negara. Sehingga keadilan bagi umat Islam benar-benar bisa ditegakkan sesuai fakta dan bukti di persidangan.

Reza tak mempersoalkan rencana aksi turun ke jalan  Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) pada 25 November dan 2 Desember. Menurut dia hal itu merupakan hak setiap warga negara untuk menyampaikan pendapat secara bebas tanpa dihalangi oleh siapapun. “Saya menghormati yang akan demo,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal serupa disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Al Amien, Ngasinan, Kediri, KH Anwar Iskandar. Dia meminta semua pihak tak bersikap berlebihan atas aksi yang dilakukan umat Islam pada 4 November lalu, serta rencana aksi tanggal 25 November maupun 2 Desember 2016. Aksi tersebut dianggapnya murni sebagai panggilan hati umat Islam dalam membela kitab suci dan agamanya. “Kebetulan saat ini yang kena umat Islam, saya rasa umat siapapun akan melakukan pembelaan jika agamanya dilecehkan.” Anwar berpesan agar aksi yang akan dilakukan besok dilakukan dengan tertib dan tidak anarki. Jika hal itu terjadi, maka aparat kepolisian harus bertindak melakukan pengamanan sesuai prosedur.

Lebih jauh, Reza yang menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Yaman dan Turki ini menyebut perbuatan yang dilakukan Ahok memang sangat menistakan dua pihak, yakni Allah sebagai pemilik Kitab Al Quran dan umat Islam di seluruh dunia. Karena itu sangat wajar jika kemudian memicu gelombang unjuk rasa yang dilakukan umat Islam sebagai bentuk pembelaannya kepada agama.

HARI TRI WASONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

2 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

2 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

4 hari lalu

Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta (Dua dari kiri), Kabid Humas Kombes Pol Mulia Prianto (tiga dari kiri) dan Kapolres Tebo I Wayan Arta (empat dari kanan) menyampaikan keterangan pers terkait hasil penyidikan kasus penganiayaan santri di Tebo, Sabtu, 23 Maret 2024. Foto: ANTARA/Tuyani.
Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

Polda Jambi akirnya mengungkap motif penganiayaan yang menewaskan AH, 13 tahun, santri di salah satu ponpes di Kabupaten Tebo.


Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

5 hari lalu

Ilustrasi pencabulan. Shutterstock
Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

Polisi menetapkan bapak dan anak pengasuh pondok pesantren di Trenggalek sebagai tersangka pencabulan


Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

7 hari lalu

Suasana di sekitar Gedung Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024, Kamis, 21 Maret 2024. Pembatas di Jalan Imam Bonjol yang mengarah ke Gedung KPU sudah dibuka pukul 14.25 WIB. TEMPO/Defara
Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.


Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

7 hari lalu

Wakil presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla (kiri) didampingi tokoh muslim Indonesia, Din Syamsuddin saat memberikan keterangan dalam acara konferensi pers Tokoh Bangsa di Jakarta, Kamis, 2 Februari 2024. Dalam konferensi pers tersebut tokoh bangsa yang terdiri dari Wakil Presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla, tokoh muslim Indonesia Din Syamsuddin, pendeta Kristen Sherphard Supit dan para akademisi menyinggung soal politisasi bansos, serta menyuarakan gerakan pemilu jujur dan adil. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang


Demo di Depan KPU, Refly Harun: Kecurangan Sudah Terjadi saat Jokowi Mau Perpanjang Masa Jabatan

8 hari lalu

Pakar hukum tata negara Refly Harun berorasi di depan kantor KPU RI saat demonstrasi menolak hasil Pemilu 2024 di Jakarta Pusat, 20 Maret 2024. Tempo/Eka Yudha Saputra
Demo di Depan KPU, Refly Harun: Kecurangan Sudah Terjadi saat Jokowi Mau Perpanjang Masa Jabatan

Refly Harun mendesak massa untuk menolak hasil Pemilu 2024.


16 Orang Ditangkap saat Demonstrasi di DPR dan KPU, Ini Penjelasan Polres Metro Jakpus

8 hari lalu

Ilustrasi demo/unjuk rasa. Toulousestreet.com
16 Orang Ditangkap saat Demonstrasi di DPR dan KPU, Ini Penjelasan Polres Metro Jakpus

Menurut Humas Polres Metro Jakarta Pusat, aksi demonstrasi di DPR semalam berujung anarkis.


Rangkaian Demo di Gedung DPR Sejak Awal Maret, Muncul Spanduk: Pecat Jokowi Tanpa Pesangon

8 hari lalu

Massa dari berbagai elemen menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Dalm aksi tersebut mereka mendesak kepada DPR RI untuk menggunakan hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024 sekaligus rasa keprihatinan maraknya nepotisme dan ancaman matinya demokrasi. TEMPO/M Taufan Rengganis
Rangkaian Demo di Gedung DPR Sejak Awal Maret, Muncul Spanduk: Pecat Jokowi Tanpa Pesangon

Sejak awal Maret 2024, Gedung DPR beberapa kali menjadi tempat unjuk rasa terkait politik dinasti, pemakzulan Jokowi, Pemilu 2024. Ini rangkaiannya.


Menjelang Penetapan Hasil Pemilu oleh KPU, Begini Suasana di Depan Gedung DPR

8 hari lalu

Suasana sepi di depan Gedung DPR/MPR  hingga pukul 14.15 WIB Rabu 20 Maret 2024. Rombongan pengunjuk rasa yang dikabarkan akan kembali melakukan aksinya belum yang terlihat. TEMPO/Defara Dhanya
Menjelang Penetapan Hasil Pemilu oleh KPU, Begini Suasana di Depan Gedung DPR

Aksi demontrasi tolak pemilu curang di Kompleks Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah berlangsung sejak Senin lalu. Namun hari ini belum terlihat