Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tanah Bergerak, 124 Warga Cipatat, Bandung Barat, Mengungsi

image-gnews
Petugas BPBD memantau pergerakan tanah dan longsor di Kampung Tonjong, Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 22 November 2016. Sebanyak 98 jiwa warga kampung terancam longsor dan pergerakan tanah di tebing pinggir Sungai Cimeta tersebut. TEMPO/Prima Mulia
Petugas BPBD memantau pergerakan tanah dan longsor di Kampung Tonjong, Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 22 November 2016. Sebanyak 98 jiwa warga kampung terancam longsor dan pergerakan tanah di tebing pinggir Sungai Cimeta tersebut. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Tanah di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, mengalami pergerakan. Kondisi ini memaksa 124 orang dari 40 kepala keluarga mengungsi ke Gedung Olahraga Desa Citatah. “Tempat relokasi tetap untuk warga belum dibicarakan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat Dicky Maulana, Kamis, 24 November 2016.

Pergerakan tanah tersebut terjadi di Kampung Cikatomas, RT 05 RW 10, Kecamatan Cipatat, pada 18 November 2016 pukul 17.00 WIB. Sebanyak 30 rumah rusak berat dan tiga lain rusak ringan.

Pergerakan tanah juga merusak sekitar 10 hektare ladang, tegalan, kebun, serta jalan raya sepanjang 800 meter, termasuk sebuah jembatan yang sedang dibangun. “Di daerah itu masih berpotensi terjadi longsor susulan. Masyarakat di lokasi bencana harus waspada, terutama pada waktu terjadi hujan lebat dalam waktu lama,” ucap Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ego Syahrial dalam keterangan tertulis, Kamis, 24 November 2016.

Mekanisme terjadinya gerakan tanah di lokasi tersebut adalah limpasan air hujan meresap ke dalam tanah pelapukan dan material gerakan tanah lama pada lereng. Akibatnya, tanah menjadi jenuh air, sehingga bobot massa tanah bertambah.

Akibat adanya bidang gelincir antara tanah pelapukan dan batuan dasar yang relatif kedap air, ujar Ego, tanah menjadi tidak stabil dan bergerak. Hasilnya berupa nendatan, retakan, dan rayapan tanah yang mengarah ke lembah Sungai Cirawa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari hasil kajian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi, semua kecamatan yang berjumlah 16 di Kabupaten Bandung Barat berpotensi mengalami pergerakan tanah. Skalanya merata, dari menengah sampai tinggi, termasuk di Kecamatan Cipatat. Tiga kecamatan lain, yakni Parongpong, Lembang, dan Cisarua, pun berpotensi mengalami banjir bandang.

ANWAR SISWADI

Baca juga:
Din Syamsuddin: Kalau Ahok Lepas, Saya Pimpin Perlawanan
Buni Yani Tersangka, Begini Tanggapan FPI
Kapolri Ancam Bubarkan Demo 2 Desember jika...


Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

10 hari lalu

Tangkapan layar dari video kiriman Kepala Desa Tolite Jaya menampilkan sebuah rumah di desanya yang terendam banjir di Kecamatan Tolinggula, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, pada Ahad, 7 April 2024. ANTARA/Susanti Sako
Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

Tim Tagana Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, kesulitan melakukan evakuasi korban bencana banjir yang menerjang enam desa tadi malam.


44 Rumah di Desa Cibedug Bandung Barat Masih Terancam Tanah Bergerak

43 hari lalu

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat memeriksa kondisi retakan tanah dan bangunan SDN Babakan Talang yang roboh akibat tanah bergerak yang menyebabkan longsor dan retakan di tanah hingga memutus akses jalan desa di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 4 Maret 2024.  Tidak ada korban pada peristiwa tersebut. TEMPO/Prima Mulia
44 Rumah di Desa Cibedug Bandung Barat Masih Terancam Tanah Bergerak

Masih ada puluhan rumah di Desa Cibedung, Bandung Barat, yang berpotensi terimbas tanah bergerak. Pemerintah menjamin relokasi hunian.


UAV Cina Dikerahkan dalam Penyelamatan Korban Gempa Gansu

20 Desember 2023

Mobil-mobil yang rusak terlihat di tengah puing-puing di samping bangunan yang rusak di kota Dahejia pasca gempa bumi di daerah Jishishan, provinsi Gansu, Cina 19 Desember 2023. cnsphoto via REUTERS
UAV Cina Dikerahkan dalam Penyelamatan Korban Gempa Gansu

UAV Wing Loong-2H yang dikembangkan secara independen oleh Cina, dikerahkan untuk mendukung pekerjaan penyelamatan darurat pasca-gempa bumi di Gansu


Catatan Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil: Pandemi Covid-19, Kehilangan Eril, Patung Sukarno

6 September 2023

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menaiki sisingaan saat parade kesenian Jawa Barat di di Lapangan Gasibu, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 19 Agustus 2023. Parade yang menampilkan sejumlah kesenian dan kebudayaan khas dari sejumlah kota di Jawa Barat tersebut dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-78 Provinsi Jawa Barat. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Catatan Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil: Pandemi Covid-19, Kehilangan Eril, Patung Sukarno

Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat telah purnatugas. Berikut sebagian kecil catatan selama ia menjabat, termasuk kehilangan Eril,


Kebakaran TPA Sarimukti, Ridwan Kamil: Pemadaman Pakai Water Bombing

25 Agustus 2023

Pemadam kebakaran mengenakan perlengkapan saat bertugas di area pembuangan sampah akhir yang terbakar di TPAS Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Rabu, 23 Agustus 2023. TEMPO/Prima Mulia.
Kebakaran TPA Sarimukti, Ridwan Kamil: Pemadaman Pakai Water Bombing

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan telah mengerahkan segala upaya untuk mengatasi kebakaran di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.


Penanganan Kebakaran TPA Sampah Sarimukti Lambat, Walhi Jabar Pertanyakan SOP

25 Agustus 2023

Kebakaran TPA Sarimukti, Pemprov Jabar Kaji Penanganan yang Efektif
Penanganan Kebakaran TPA Sampah Sarimukti Lambat, Walhi Jabar Pertanyakan SOP

Walhi Jawa Barat menilai penanganan kebakaran di tempat pembuangan akhir sampah atau TPA di Sarimukti Kabupaten Bandung Barat lambat.


Patung Sukarno dan Kawasan Kota Mandiri Walini Raya Senilai Rp 10 Triliun, Ini 10 Lokasi Patung Bung Karno Lainnya

22 Agustus 2023

Patung Soekarno. Instagram/ nyoman_nuarta
Patung Sukarno dan Kawasan Kota Mandiri Walini Raya Senilai Rp 10 Triliun, Ini 10 Lokasi Patung Bung Karno Lainnya

Publik merespons kabar bahwa akan didirikan patung Sukarno dan kawasan mandiri di Kabupaten Bandung Barat senilai Rp 10 triliun.


Hengky Kurniawan Dukung Penuh Ganjar Pranowo di Pilpres 2024: Sosoknya Dicintai Rakyat

4 Agustus 2023

Hengky Kurniawan Dukung Penuh Ganjar Pranowo di Pilpres 2024: Sosoknya Dicintai Rakyat

Politisi PDIP yang saat ini menjabat Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan siap memenangkan dan mendukung penuh Calon Presiden (Ganjar Pranowo) pada Pilpres 2024 mendatang.


Bangunan Evakuasi Korban Bencana di Sumbar Terbengkalai

27 April 2023

Sejumlah cerita miris pasca gempa di Sumbar. Tempat evakuasi sementara di Padang rusak. Di Kepulauan Mentawai, warga kelimpungan mencari tempat pengungsian.
Bangunan Evakuasi Korban Bencana di Sumbar Terbengkalai

Tempat evakuasi korban bencana sementara di Padang, Sumbar, rusak. Di Kepulauan Mentawai, warga kelimpungan mencari tempat pengungsian.


Kabupaten Bogor dan Bandung Barat dalam Status KLB Campak di Jawa Barat

25 Januari 2023

Seorang siswa mengintip diberikan imunisasi campak dan rubella (MR) di SD Negeri 61 Kota Gorontalo, Gorontalo, Kamis, 2 Agustus 2018. ANTARA/Adiwinata Solihin
Kabupaten Bogor dan Bandung Barat dalam Status KLB Campak di Jawa Barat

Dua kabupaten di Jawa Barat dinyatakan berstatus KLB Campak. Kemungkinan kasus campak juga terdapat di daerah lain.