TEMPO.CO, Yogyakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggandeng beberapa universitas mengampanyekan integritas, di antaranya Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Universitas Diponegoro, Semarang, dan Universitas Brawijaya, Malang.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan mahasiswa bisa mempraktekkan integritas di lingkungannya dengan bersikap jujur, misalnya dalam hal presensi kehadiran di kelas kuliah dan mengkritisi kebijakan perguruan tinggi yang tidak sesuai. “Mahasiswa mengkritisi sendiri universitasnya, lalu menyusun proposal,” kata Saut di kampus UAJY, Rabu 23 November 2016.
Tema yang diusung oleh komisi antirasuah dalam festival integritas ini adalah "Buat Jejak Masa Depanmu". Tujuannya, mendorong para mahasiswa berkampanye sosial untuk merespons persoalan yang ada di sekitar mereka. Dengan demikian, lebih banyak mahasiswa yang akan terpapar isu integritas atau kejujuran. “Integritas sebagai dasar dalam melakukan perubahan,” ucap Saut.
Panitia sudah menerima 90 proposal kampanye sosial antikorupsi di Yogyakarta, Semarang, dan Malang. Di setiap kota akan dicari tiga pemenang dengan hadiah untuk pemenang pertama Rp 15 juta, kedua Rp 10 juta, dan ketiga Rp 7,5 juta. Peserta secara berkelompok diajak mengampanyekan program sosial integritas di lingkungannya.
Acara serupa telah diselenggarakan di Semarang, termasuk pemberian hadiah, yakni pada 16 November 2016 lalu. Di Malang, Jawa Timur, festival bakal diselenggarakan pada 30 November mendatang.
Baca juga:
Polisi Bidik Pengguna Media Sosial Penyebar Rush Money
Risma Ulang Tahun ke-55,Wali Kota Surabaya Ini Dapat Kejutan
Festival Belanja Online Tawarkan Diskon hingga 90 Persen
Saut menuturkan tugas komisi tidak hanya melakukan penindakan hukum, melainkan koordinasi, supervisi, monitoring, dan pencegahan. Pada tahap pencegahan inilah terlibat semua lintas sektor, termasuk dunia pendidikan, mulai pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi. Dengan cara ini, Saut berujar, lembaganya mencegah orang untuk tidak korupsi. "Kami tidak terlalu bangga banyak menangkap orang. Namun, kalau salah, ya harus ditangkap," tutur Saut.
Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta Gregorius Sri Nurhartanto meminta mahasiswa tidak berhenti pada festival saja. Integritas harus terus dilakukan karena, kata Sri, kejujuran itu harus dijalankan setiap saat tanpa mengenal waktu. "Kalian ini kan calon pemimpin, tapi jangan hanya jadi calon ya," kata dia.
MUH SYAIFULLAH