TEMPO.CO, Blitar - Petugas bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Wlingi, Blitar, panik setelah melihat kotak hitam. Tim penjinak bahan peledak Kepolisian Daerah Jawa Timur pun dikerahkan ke lokasi untuk mengamankan aset vital tersebut.
Kehebohan terjadi saat petugas PLTA Wlingi Raya di Desa Tumpang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, menemukan kotak hitam di area bendungan pukul 03.00 WIB. Benda mencurigakan itu pertama kali diketahui Katmiran, 37 tahun, petugas keamanan bendungan yang tengah berpatroli. “Benda itu berbentuk kotak warna hitam,” kata Kepala Kepolisian Resor Blitar Ajun Komisaris Besar Slamet Waloya, Rabu, 23 November 2016.
Karena curiga, Katmiran melaporkan temuan itu kepada atasannya yang langsung meneruskan ke Polsek Talun dan Polres Blitar. Sekitar pukul 06.00 WIB, petugas Polres Blitar langsung melakukan blokade dengan memasang garis polisi di sekitar lokasi penemuan. Warga dilarang melintas dalam radius 50 meter untuk mewaspadai terjadinya kemungkinan ledakan.
Baca juga:
Prabowo Gelar Pertemuan Tertutup dengan Ulama, Ini Bocorannya
Setelah Google, Ditjen Pajak Incar Facebook
Tak ingin mengambil risiko, Polres Blitar pun bergegas menghubungi tim Jihandak Brigade Mobil Polda Jawa Timur untuk menyelidiki kotak misterius itu. Upaya identifikasi sempat mengalami hambatan saat petugas tidak berhasil memastikan isi kotak hitam yang dibungkus plastik tersebut. “Sesuai prosedur, akhirnya kotak itu kita ledakkan,” kata Kepala Unit Jihandak Brimob Inspektur Satu Girindra Whardana.
Dia mengatakan peledakan kotak itu bertujuan untuk mengetahui unsur material yang ada di dalamnya. Hal ini sekaligus menghindari potensi meledak sehingga perlu dilakukan peledakan. Hasilnya, dari ledakan itu terpercik serpihan kardus, cangkang telur, dan styrofoam. Belum diketahui apakah ada bahan berbahaya dalam material itu karena petugas mengamankannya ke mobil Jihandak.
Hingga saat ini, polisi masih melacak pelaku yang meletakkan kotak hitam tersebut. Pelacakan itu untuk mengetahui motif pelaku meletakkan benda itu, apakah karena ketidaksengajaan atau bermaksud melakukan teror.
Bupati Blitar Rijanto yang ikut dalam proses penjinakan itu meminta masyarakat tidak resah dan terprovokasi atas temuan itu. Dia juga mengapresiasi sikap cepat petugas PLTA yang melaporkan temuan itu ke polisi. “Kita harus responsif atas segala hal yang mencurigakan,” katanya.
HARI TRI WASONO