Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terdakwa Kasus Pembunuhan Polisi Bantah Keterangan Saksi

image-gnews
Salah satu terdakwa pembunuhan polisi, James Taylor asal Inggris berbincang dengan pengacaranya di sel saat akan menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, 9 November 2016. TEMPO/Johannes P. Christo
Salah satu terdakwa pembunuhan polisi, James Taylor asal Inggris berbincang dengan pengacaranya di sel saat akan menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, 9 November 2016. TEMPO/Johannes P. Christo
Iklan

TEMPO.CO, Denpasar - Sidang kasus pembunuhan Unit Lalu Lintas Polsek Kuta Ajun Inspektur Polisi Dua Wayan Sudarsa dengan terdakwa turis asal  Inggris David James Taylor kembali dilanjutkan dengan agenda keterangan saksi. Dua saksi hadir dalam persidangan, yaitu I Wayan Gunawan, pecalang jagabaya (satuan keamanan adat), dan Samuel Yohanes, tukang ojek.

Saat bersaksi, Wayan Gunawan menceritakan kronologi ketika ia mendapat informasi bahwa Aipda Wayan Sudarsa ditemukan tewas tergeletak di Pantai Kuta, depan Hotel Pullman. Sampai selesai Gunawan memberikan keterangan, David tidak memberikan komentar. Namun, ketika Samuel bersaksi, pada akhir dia memberikan keterangan David menanggapi dengan balik bertanya.

Saat bersaksi Samuel menuturkan bahwa pukul 01.00 Wita pada waktu kejadian ia sedang melintas di lokasi David dan Sudarsa berseteru, yakni di pinggir jalan dekat pintu masuk pantai. Namun, saat melintas ia tidak berhenti memberikan bantuan. "Terdakwa pegang baju korban. Korban berusaha melepas. Tapi apakah ada dorongan saya enggak lihat," ujarnya.

Samuel menambahkan saat itu ia melihat di antara David dan Sudarsa ada seorang wanita bule di dekat mereka berjarak 1 meter. Samuel meyakini bahwa wanita bule itu adalah Sara Connor dengan mencocokan foto. "Saya melihat perempuan itu hanya ikut berbicara tapi tidak ikut memegang," katanya. "Itu kelihatan jelas karena cahaya lampu dan malam itu bulan purnama."

Samuel menjelaskan bahwa ia mengetahui Sudarsa ditemukan tewas pukul 08.00 Wita. "Saya tahu informasi itu dihubungi polisi untuk ditanyai," ujarnya.

Ketika hakim menanyakan  apakah Samuel mengenal korban Aipda Wayan Sudarsa semasa hidupnya. Samuel menjawab bahwa ia kenal dengan Sudarsa. "Kalau kenal kenapa tidak berhenti dulu saat kejadian itu?" tanya Ketua Majelis Hakim Yanto. Samuel menjawab bahwa dirinya merasa sungkan jika berhenti karena sedang mengantar penumpang.

Pertanyaan  tak jauh berbeda juga diajukan oleh kuasa hukum David, Haposan Sihombing. Saat itu Samuel menjawab bahwa jika Sudarsa berseteru dengan terdakwa David kemungkinan korban bisa lebih unggul. "Menurut saya karena fisik (korban) lebih besar, juga polisi," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Haposan melanjutkan pertanyaan apakah semasa hidup korban Sudarsa pernah membantu Samuel. Samuel dengan lugu menjawab bahwa ia pernah dibantu Sudarsa ketika melanggar aturan saat berkendara. "Saya membawa penumpang enggak ada helm ditolong (tidak ditilang)," tuturnya.

Lewat penerjemahnya, Wayan Ana, David sempat berkomentar untuk saksi Samuel. David mempertanyakan keterangan saksi Samuel yang  menyebut bahwa tiba-tiba dia dihubungi polisi untuk dimintai keterangan. "Bagaimana polisi tahu (kamu lihat kejadian)? Kenapa tidak tukang ojek lain yang dihubungi?" kata Wayan Ana menerjemahkan pertanyaan David.

Samuel menjawab bahwa tukang ojek yang mangkal di dekat lokasi kejadian tidak menentu. "Saya enggak tahu yang lain dihubungi atau enggak," tuturnya.

David juga menyangkal bahwa saat itu Sara tidak ada di pinggir jalan saat perseteruan. Menurut David, saat itu Sara berada di dalam pantai. Namun Samuel tetap yakin bahwa Sara berada di antara mereka saat itu.

BRAM SETIAWAN

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

23 jam lalu

Sidang tuntutan Altafasalya Ardnika Basya,  terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan di Pengadilan Negeri Depok, Kecamatan Cilodong, Depok, Rabu, 13 Maret 2024. Foto : Humas Kejari Depok
Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

Jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Depok memberikan tasbih kepada Altafasalya Ardnika Basya (23 tahun), terdakwa pembunuhan mahasiswa UI.


Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak

3 hari lalu

Presiden Ekuador Daniel Noboa. REUTERS
Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak

Wali Kota Ekuador termuda Brigitte Garcia dan seorang staf ditemukan tewas tertembak dalam sebuah mobil. Geng pengedar narkoba diduga pelakunya,


Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili

8 hari lalu

Tersangka Gregorius Ronald Tannurbersiap melakukan adegan rekonstruksi  di parkiran bawah tanah Lenmarc Mall, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 10 Oktober 2023. Ronald yang merupakan anak anggota DPR fraksi PKB Edward Tannur itu melakukan 41 adegan reka ulang dalam kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan korban bernama Dini Sera Afrianti tewas. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili

Anak anggota DPR Edward Tannur, Gregorius Ronald Tannur, menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya


Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

9 hari lalu

Aktivis Amnesty International Indonesia membawa petisi tentang penghormatan dan perlindungan HAM di Media Center KPU, Jakarta, Rabu, 6 Desember 2023. Amnesty International mengusulkan tiga topik penting kasus hak asasi manusia (HAM) kepada Komisi Pemilihan Umum dan mendesak untuk dibawa dalam debat capres dan cawapres. TEMPO/M Taufan Rengganis
Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

Amnesty International Indonesia mencatat, dari Januari 2018-Mei 2023, tercatat sekitar 65 kasus pembunuhan di luar hukum dengan 106 korban.


Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

12 hari lalu

Suciwati, istri Munir Said Thalib, saat ditemui usai diperiksa di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.


Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

12 hari lalu

Polisi mengungkap motif wanita bernama Siti Nurul Fazila, 26 tahun, tega membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun.
Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

Berdasarkan keterangan suami, Siti si ibu bunuh anak berperilaku aneh 2 bulan terakhir, kerap mengaku nabi dan menganggap anaknya sebagai dajjal.


Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

13 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.


Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

13 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

Berdasarkan keterangan suami, Siti mengaku sudah kerap mendengar bisikan gaib selama dua bulan terakhir. Berujung membunuh anaknya sendiri.


Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri

13 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri

Siti Nurul Fazila, 26 tahun, ibu yang membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun, sempat membenturkan kepalanya saat berada di dalam sel tahanan.


Psikolog Forensik Sebut Istilah Bunuh Diri Sekeluarga di Kasus Penjaringan tidak Tepat

16 hari lalu

Garis polisi terpasang di lokasi kejadian bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu, 9 Maret 2024. ANTARA/Mario Sofia Nasution
Psikolog Forensik Sebut Istilah Bunuh Diri Sekeluarga di Kasus Penjaringan tidak Tepat

Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri, menilai kasus satu keluarga lompat dari apartemen bisa disebut pembunuhan pada anak, bukan bunuh diri