TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo rupanya mengikuti pemberitaan di media massa ihwal jamuan makan dengan pimpinan partai politik. Menurut dia, pertemuan dan jamuan makan dengan tokoh politik lumrah dilakukan.
"Kelihatannya ada sesuatu yang sangat serius padahal hal seperti itu harian kami lakukan," katanya saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Badan Layanan Umum (BLU) di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 22 November 2016.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan awak media selama ini tidak tahu, lantaran pertemuan yang dibarengi dengan makan malam atau makan siang kerap dilakukan tertutup. "Tapi ini kelihatannya media perlu tahu. Ya, sudah kami buka makan siang, makan paginya," ucap Jokowi.
Kamis, 18 November 2016, Jokowi menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto. Dalam pertemuan itu, tak hanya berdialog, keduanya juga makan siang bersama.
Baca: Seusai Prabowo, Giliran Megawati Kunjungi Jokowi
Setelah dengan Prabomo, berikutnya Presiden Joko Widodo menggelar acara makan siang bersama Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Pada Selasa pagi, 22 November 2016, giliran Jokowi makan bersama dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh di beranda Istana Merdeka. "Kemarin makan siang dengan mi goreng dan mi godok. Tadi sarapan dengan..., nanti dibaca sendiri (beritanya)," kata Jokowi yang disambut dengan gelak tawa pimpinan BLU.
Baca: Jokowi dan Surya Paloh Sarapan di Beranda Istana Merdeka
Lebih lanjut, Jokowi menyatakan, ada yang lebih penting dari sekadar pertemuan dengan tokoh politik. Menurut dia, upaya meningkatkan layanan kepada masyarakat merupakan hal terpenting. Pasalnya, saat ini publik semakin kritis dengan layanan dari instansi pemerintah. "Rakyat semakin tahu haknya dan akan menuntut standar pelayanan yang baik," ucapnya.
Oleh sebab itu, Presiden meminta kepada seluruh BLU agar membenahi layanan publik. Ia menuturkan jika tidak ada pembenahan akan sulit bagi BLU bersaing dengan sektor swasta. "Langkah perbaikan harus dilakukan. Jika tidak pelayanan itu akan ditinggal masyarakat," tuturnya.
ADITYA BUDIMAN
Baca juga:
Di Istana, Romahurmuziy Dapat Info Intelijen Soal Demo 212
Kapolri Ancam Tindak Tegas Perusuh Demo 2 Desember