TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan PDIP tidak mempersoalkan rencana demonstrasi yang rencananya kembali digelar pada 2 Desember 2016. Rencana unjuk rasa itu akan dilaksanakan lantaran polisi tidak menahan tersangka dugaan penistaan agama, yaitu Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Menurut Hasto, sikap PDIP akan tetap konstitusional menanggapi rencana aksi bela Islam jilid lll itu. “Demo kami percayakan ke pemerintah sepenuhnya,” kata dia di rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Ahad, 20 November 2016.
Baca Juga:
Ini Dia 4 Indikasi Makar Demonstrasi 2511
Ahok Jadi Tersangka untuk Memisahkan Demo Murni dan Pemain Politik
Kasus Al Maidah 51: 6 Alasan Ahok Tak Akan Dipenjara
Hasto menuturkan, tidak dimungkiri setiap partai pengusung calon kepala daerah ingin memenangi pilkada. Termasuk pula PDIP yang menjadi pendukung pasangan Ahok dan Djarot dalam pilkada DKI Jakarta 2017. Namun ia mengatakan partainya akan menaati seluruh aturan yang ada dalam pilkada.
Salah satu anggota tim pemenangan Ahok dan Djarot, Nusron Wahid, mengatakan partai-partai pendukung pasangan Ahok dan Djarot tetap solid meski pasangan calon kini menuai masalah. Ia mengatakan rencana demonstrasi pada 2 Desember 2016 mendatang tidak mempengaruhi dukungan terhadap Ahok dan Djarot. “Aksi urusannya ya aksi. Dukungan tetap jalan aja,” katanya.
Baca Juga:
Islam, kok Begitu, Ya?
Polemik Demo 25 November atau 2 Desember
Nusron menambahkan, dalam pertemuan tertutup antara Partai Golkar dengan PDIP, dibahas pula soal penetapan tersangka terhadap Ahok. Namun ia mengatakan pertemuan itu tidak membahas langkah-langkah yang ditempuh. “Status hukum (untuk Ahok) urusan polisi, yang menyatakan polisi,” katanya. Ia menambahkan bahwa banyak orang berstatus tersangka namun juga tidak ditahan polisi.
DANANG FIRMANTO