TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan mengaku terkejut dengan meninggalnya Sutan Bhatoegana. Menurut Zulkifli, Sutan adalah teman dan politikus yang baik selama menjadi anggota Dewan.
"Dia orang baik, teman saya. Bahwa ada khilaf, manusia penuh kelemahan," kata Zulkifli, yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini di Kompleks Parlemen, Senayan, Sabtu, 19 November 2016.
Terkait dengan status Sutan sebagai terpidana korupsi, Zulkifli meyakini Sutan bukanlah satu-satunya yang bersalah. "Apakah Sutan yang paling salah, saya kira tidak. Banyak yang lebih salah, cuma belum ketemu," ujarnya.
Sutan adalah terpidana kasus suap dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013 di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Dia terbukti menerima uang US$ 140 ribu, satu unit mobil Toyota Alphard, serta rumah dari pengusaha bernama Saleh Abdul Malik.
Sutan juga terbukti menerima uang US$ 200 ribu dari mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, serta Rp 50 juta dari bekas Menteri ESDM Jero Wacik. Walhasil, Sutan dijatuhi hukuman penjara 12 tahun dan denda Rp 500 juta serta subsider 8 bulan penjara.
Kondisi kesehatan Sutan memburuk lantaran penyakit kanker hati. Ia menjalani perawatan di RS Hermina Bandung pada 8-11 Oktober 2016. Ia dirujuk ke RS Medistra, Jakarta, sebelum dipindah ke RS BMC, Bogor, atas permintaannya karena dekat dengan keluarga. Ia dimakamkan di Pemakaman Guru Tama, Parung, Bogor.
ARKHELAUS W. | FRISKI RIANA