Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Karawang Banjir Akibat Citarum dan Cibeet Meluap

Editor

Pruwanto

image-gnews
Sejumlah korban banjir wilayah Batujaya, Karawang, Jabar, masih mengungsi di tenda pengungsian, Senin (21/1). ANTARA/M.Ali Khumaini
Sejumlah korban banjir wilayah Batujaya, Karawang, Jabar, masih mengungsi di tenda pengungsian, Senin (21/1). ANTARA/M.Ali Khumaini
Iklan

TEMPO.CO, Karawang - Asip Suhendar, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karawang, menetapkan status siap siaga sejak surutnya banjir pada Ahad, 13 November 2016 lalu. Saat itu, banjir melanda Karawang, Jawa Barat, sejak sore hingga malam hari.

Menurut Asip, banjir pada hari itu diakibatkan oleh debit air sungai Citarum yang tinggi. Hal itu mengakibatkan kawasan di sekitar Sungai Citarum dan Cibeet tergenang air. "Hujan lebat sejak sore hingga malam hari juga menjadi faktor terjadinya banjir di Karawang," tutur Asip.

Tingginya permukaan air di sungai Citarum dan Cibeet pada Ahad lalu akibat debit air di hulu kedua sungai itu melampaui batas normal. Berdasarkan keterangan Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, air di tiga waduk besar yang membendung sungai Citarum melimpas.

Waduk Saguling yang membendung Citarum di wilayah Kabupaten Bandung Barat limpas 78 cm pada Ahad, 13 November lalu. Waduk Cirata, di Kabupaten Bandung Barat juga limpas setinggi 31 sentimeter. Waduk Jatiluhur yang membendung sungai Citarum di Purwakarta juga limpas 20 sentimeter.

Berdasarkan pengamatan Tempo di Jembatan Jenebin di Karawang Barat Ahad malam, 13 November 2016, permukaan air hampir terlihat tinggi, bahkan hampir menyentuh jembatan. Padahal biasanya air sangat jauh dari jembatan. Hingga Senin sore, 14 November 2016, air di sungai Citarum belum surut.

Berdasarkan keterangan BPBD, banjir pada Ahad lalu tergolong parah. Ia mencatat sebanyak 19.669 warga dari lima kecamatan di Karawang, menjadi korban banjir. Akibatnya sebanyak 6.373 orang mengungsi ke posko pengungsian. Banjir juga merendam 133 hektare sawah. “Warga yang mengungsi sebanyak 6.373 dari 893 KK yang tersebar di 5 Kecamatan yang ada di Karawang,” ujar Asip saat meninjau korban banjir di Kecamatan Telukjambe Barat, Senin, 14 November 2016.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Asip menuturkan, lima kecamatan yang terendam banjir adalah Karawang Barat, Pakis Jaya, Batu Jaya, Telukjambe Barat dan Telukjambe Timur. Dari 5 kecamatan itu sebanyak 5.776 rumah terendam banjir. “Untuk jumlah sekolah yang terendam sebanyak 12 sekolah, sawah 133 hektar dan 12 masjid,” katanya.

Ia menjelaskan, ada lima desa yang terendam di  Karawang Barat, antara lain Nagasari, Tanjungmekar, Tunggakjati, Tanjungpura, dan Karawang Kulon. Adapun Kecamatan Pakisjaya hanya satu desa yang terendam adalah desa Telukbuyung. Kecamatan Batujaya juga hanya satu desa yaitu Segaran, untuk Kecamatan Telukjambe Barat dua desa yaitu Karang Ligar dan Parungsari, sementara untuk Kecamatan Telukjame Timur ada tiga desa yaitu Purwadana, Wadas, dan Sukaluyu.
“Ketinggian air mulai dari 50 sentimeter sampai 300 sentimeter, kami saat ini sudah mendistribusikan makanan cepat saji dan minuman,” katanya.

Ia menambahkan, pihaknya sudah membuka posko di beberapa titik yang menjadi wilayah banjir dengan bekerja sama dengan sejumlah relawan dari PMI, Tagana, dan organisasi masyarakat lainnya. “Kami juga bekerjasama dengan TNI dan kepolisian dalam menanggulangi bencana banjir yang saat ini terjadi,” katanya.

Wakil bupati Karawang, Akhmad Zamakhsyari mengatakan, banjir di Karawang juga akibat sistem drainase yang buruk. "Banyak selokan terlalu kecil, kurang dalam, juga diperparah sampah. Drainase buruk bahkan bisa ditemui di hampir seluruh wilayah Karawang. Kami harus menangani hal ini secara serius," kata Akhmad kepada pers saat meninjau banjir di Kecamatan Karawang Barat, Senin, 14 November 2016. *

HISYAM LUTHFIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Apa itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

18 jam lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Apa itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

Mengenal cloud seeding yang diduga menjadi penyebab badai dan banjir di Dubai.


Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.


Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

1 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

Banjir yang menerjang Dubai membuat sejumlah penerbangan dihentikan.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

1 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

1 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Atta Halilintar dan Keluarga Terjebak Banjir di Dubai, Ungkap akan Segera Pulang

1 hari lalu

Atta Halilintar terjebang banjir di Dubai. Foto: Instagram/@attahalilintar
Atta Halilintar dan Keluarga Terjebak Banjir di Dubai, Ungkap akan Segera Pulang

Atta Halilintar dan keluarganya ikut merasakan banjir di Dubai. Salah satu mal yang mereka datangi juga sampai tergenang air.


Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

2 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Dubai terdampak badai yang langka terjadi di wilayahnya pada Selasa lalu, 16 April 2024.


Dubai Mall Kebanjiran, Toko Barang Mewah Kemasukan Air

2 hari lalu

Sejumlah pengunjung berjalan-jalan di Mall of the Emirates yang baru dibuka kembali setelah ditutup karena pandemi virus corona di Dubai, Uni Emirates Arab, 28 Mei 2020. Warga Dubai dapat berpergian dari jam 6 pagi hingga 11 malam dengan penerapan berbagai kebijakan baru. REUTERS/Ahmed Jadallah
Dubai Mall Kebanjiran, Toko Barang Mewah Kemasukan Air

Pusat perbelanjaan populer Dubai Mall dan Mall of the Emirates sama-sama mengalami banjir, air masuk setinggi mata kaki.


Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

2 hari lalu

Gambaran umum banjir akibat hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Amr Alfiky
Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI di Dubai untuk waspada selama cuaca ekstrem dan banjir di beberapa titik kota tersebut.


Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

2 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

Tidak ada WNI yang menjadi korban atau membutuhkan bantuan ketika Dubai dilanda banjir akibat curah hujan deras.