Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Puro Pakualam Netral Sepenuhnya dalam Pilkada Yogyakarta

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Pekerja menyelesaikan pemasangan simbol Paku Alam X pada pintu gerbang Pura Pakualaman dalam persiapan menyambut hari pengukuhan Paku Alam X, Yogyakarta, 6 Januari 2016. KBPH Prabu Suryodilogo akan dilantik menjadi Raja Puro Pakualaman X menggantikan Paku Alam IX yang mangkat pada November 2015. TEMPO/Pius Erlangga
Pekerja menyelesaikan pemasangan simbol Paku Alam X pada pintu gerbang Pura Pakualaman dalam persiapan menyambut hari pengukuhan Paku Alam X, Yogyakarta, 6 Januari 2016. KBPH Prabu Suryodilogo akan dilantik menjadi Raja Puro Pakualaman X menggantikan Paku Alam IX yang mangkat pada November 2015. TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wakil Gubernur Yogyakarta Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Paku Alam X, yang juga Raja Puro Pakualaman, menegaskan Puro Pakualaman akan bersikap netral pada masa kampanye pemilihan kepala daerah, baik di Kota Yogya maupun Kabupaten Kulon Progo.

"Kami tidak akan memihak siapa pun dan tetap netral selama pilkada ini," ujar Paku Alam X di sela pengukuhan pengurus Palang Merah Indonesia Yogyakarya, Sabtu, 12 November 2016.

Paku Alam X menambahkan, jika selama masa kampanye pilkada ini ada pihak yang mengklaim mendapat dukungan Puro Pakualaman, hal itu dipastikan tak benar. "Secara institusi, Puro Pakualaman netral. Kalau ada (kerabat) yang mendukung, itu sifatnya pribadi," ujar Paku Alam X. Salah seorang peserta pilkada di Kabupaten Kulon Progo, BRAy Iriani Pramastuti, adalah kerabat Pura Pakualaman.

Selaku Wakil Gubernur Yogyakarta, Paku Alam X menuturkan telah disumpah oleh negara dengan jabatan yang diemban sebagai pejabat publik sehingga dilarang terlibat dukung-mendukung dalam proses pilkada. Pada pilkada Kota Yogyakarta sebelumnya, kerabat Keraton Yogyakarta, mulai adik Sultan Hamengku Buwono X, anak Sultan, hingga permaisuri, secara terbuka mendukung pasangan calon Haryadi Suyuti dan Imam Priyono.

Sebelumnya, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Kulon Progo menemukan logo Puro Pakualaman di sejumlah alat peraga kampanye sebelum masa kampanye dimulai Oktober lalu. "Terakhir 24 Oktober lalu, masih ada. Lalu, kami rekomendasikan (kepada Pemerintah Kulon Progo) dan sudah diturunkan," ujar Ketua Panwaslu Kulon Progo Tamyus Rochman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alat peraga beserta logo Paku Alam itu disinyalir guna mendukung salah satu pasangan calon Bupati Kulon Progo yang bertarung. Salah satu kerabat Puro Pakualaman, Bendoro Raden Ayu (BRAy) Iriani Pramastuti, tercatat merupakan calon wakil bupati yang maju bersama calon bupati Zuhadmono Ashari.

Tamyus menuturkan jumlah alat peraga dengan logo Puro Pakualaman yang ditemukan Panwaslu saat itu hanya satu. "Kalau sebelum 24 Oktober memang ada beberapa (alat peraga dengan logo Puro), tapi semua sudah diturunkan," ujar Tamyus.

Tamyus menegaskan, saat kampanye, calon bupati-wakil bupati dilarang menggunakan logo pemerintah ataupun instansi budaya, seperti Kasultanan dan Puro Pakualaman, dalam alat peraga yang dipasang. "Ada sanksi administrasi," ujarnya. Penggunaan latar belakang sebagai kerabat Puro Pakualam dinilai strategis untuk mendulang suara selama pilkada.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cerita dari Kampung Arab Kini

4 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

7 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

43 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

48 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

52 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.