TEMPO.CO, Balikpapan - Gereja Oikumene Sengkotek di Samarinda, Kalimantan Timur, dilempar bom molotov tadi sekitar pukul 10.10 Wita. Lima jemaah gereja terluka akibat ledakan ketika mereka menuju parkiran, salah satunya masih balita.
“Saat itu korban sedang keluar dari bangunan gereja,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota Samarinda Ajun Komisaris Besar Setyobudi Putro hari ini, Minggu, 13 November 2016.
Setyobudi lantas menjelaskan kronologi kejahatan itu. Jemaah keluar dari gereja sekitar pukul 10.10 Wita menuju lokasi parkir Gereja Oikumene. Tiba-tiba, ada seorang pria tidak dikenal mengenakan kaus dan celana hitam melemparkan bom molotov. “Bom ini langsung meledak serta melukai sejumlah korban.”
Baca: Polisi Tangkap Pelempar Bom Molotov di Gereja Samarinda
Sesaat setelah bom meledak, Setyobudi meneruskan, pelaku langsung melarikan diri dengan terjun ke Sungai Mahakam di seberang Gereja Oikumene. Warga sekitar gereja menangkap serta memukuli pelaku sebelum diserahkan ke Polsek Samarinda Seberang. “Pelaku masih dalam pemeriksaan personel kami di Polres Samarinda,” ujar Setyobudi.
Simak: Jokowi Minta Tak Ada Lagi Demonstrasi 25 November
Polisi masih melakukan pendataan identitas korban. Korban luka-luka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Muis, Samarinda. Polisi sedang melakukan olah tempat kejadian perkara. Polisi menduga bom bertipe daya ledak rendah itu adalah bom rakitan molotov. Bom molotov biasanya berupa botol beling yang diisi bahan bakar lalu diberi sumbu yang dibakar.
S.G. WIBISONO