TEMPO.CO, Bengkulu - Hujan lebat yang melanda wilayah Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, hingga Kamis dinihari, 10 November 2016, membuat dua sungai, yakni Sungai Sindur dan Sungai Jenggalu, meluap dan merendam ratusan rumah warga.
"Banjir semakin meluas hingga ke beberapa desa. Laporan terakhir saat ini, ada 109 rumah di Desa Riak Siabun terendam banjir," kata Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu Edwar pada keterangan persnya, Kamis.
Edwar mengatakan sejumlah desa lain juga terdampak banjir akibat hujan deras dan luapan dua sungai, yaitu Desa Lawang Agung dan Desa Pasar Ngalam, Kecamatan Air Priukan, di mana 210 rumah warga terendam banjir. Sedangkan di Desa Cengri dan Desa Jenggalu, Kecamatan Sukaraja, 160 rumah warga terendam banjir.
Secara keseluruhan, luapan air sungai di dua kecamatan itu telah merendam 479 permukiman warga di delapan desa dari dua kecamatan. Rinciannya, di Kecamatan Sukaraja tiga desa dan di Kecamatan Air Periukan lima desa.
Baca:
Diguyur Hujan Deras, Kawasan di Bengkulu Terendam Banjir
Banjir Bandang Hantam Pagarsih Bandung, Dua Mobil Hanyut
Hujan 2 Hari, Aceh Barat dan Aceh Jaya Terendam Banjir
Bukan hanya itu, kata Edwar, selain merendam ratusan rumah, terjangan banjir membuat jembatan penghubung antardesa di Desa Hargo Binangun, Kecamatan Ulu Talo, ikut terseret air sungai, yang mengakibatkan Desa Simpur Ijang dan Desa Mekar Jaya terisolasi.
“Putusnya satu-satunya jembatan penghubung desa tersebut membuat akses jalan di Desa Giri Nanto, Kecamatan Ulu Talo, lumpuh total,” ujar Edwar.
Terkait dengan bencana ini, Edwar melanjutkan, pihaknya telah membangun posko serta menyalurkan bantuan air mineral, makanan siap saji, dan terpal kepada korban banjir. Selain itu, kata Edwar, pihaknya menyiagakan dua unit perahu karet.
"Meskipun sebagian banjir di dua kecamatan mulai surut, kita tetap perlu waspada mengingat kemungkinan hujan masih akan terjadi," tuturnya.
PHESI ESTER JULIKAWATI